Pemuda Depresi Mengamuk di Batusepih, Ibu-ibu Tak Berani ke Luar Rumah
Sampah rumah tangga berserakan di tengah jalan, perabotan warung hingga minuman botol dihancurkan.
stimewa
Situasi di Banjar Batusepih saat Gede seorang pemuda yang mengalami depresi mengamuk, Kamis (13/4/2017).
POS KUPANG.COM, GIANYAR - Suasana di Banjar Batusepih, Desa Kemenuh, Sukawati Gianyar, Bali mendadak tegang, Kamis (13/4/2017) pukul 06.30 Wita.
Hal ini disebabkan seorang pemuda, Gede asal Medahan, Kemenuh mengamuk.
Ia diduga mengalami depresi.
Ketegangan baru bisa diatasi setelah pecalang beserta prajuru banjar berhasil mengikat tangan pelaku.
Situasi banjar tampak bersih ketika Tribun Bali mendatangi Banjar Batusepih sekitar pukul 09.00 Wita.
Aktivitas masyarakat berjalan biasa.
Berdasarkan keterangan warga, ketika Gede mengamuk, situasi di banjar berantakan.
Sampah rumah tangga berserakan di tengah jalan, perabotan warung hingga minuman botol dihancurkan.
Pertamini milik warga rusak karena dipukul.
"Semua warung dihancurkan, sampah dibuang ke jalan. Pokoknya kacau, tidak ada yang berani menenangkan. Semua ibu-ibu tidak berani keluar rumah. Beruntung dia tidak bawa senjata tajam, jadinya tidak ada yang terluka," ujar warga setempat.
Menurut warga, pelaku pengerusakan baru sebulan tinggal di Banjar Medahan atau banjar yang bersebelahan dengan Banjar Batusepih.
Sebab sebelumnya ia tinggal bersama ibunya di Bangli.
Setelah ibunya meninggal, ia datang ke Medahan untuk tinggal bersama ayahnya.
"Tidak tahu apakah setelah tinggal di Medahan dia mengalami depresi atau sudah sejak di Bangli. Soalnya kami baru tahu dia berada di Medahan sebulan lalu," ujarnya.
Kelian Adat Banjar Batusepih, I Made Supaya mengatakan, pemuda tersebut mengamuk hampir 30 menit.
Dia baru bisa diamankan setelah dirinya bersama pecalang dan krama setempat memojokkan Gede di sudut banjar.
Meskipun warga geram, kata dia, tidak ada satupun yang melakukan tindakan kekerasan.
Sebab warga mengetahui pelaku melakukan perbuatannya karena dalam tekanan mental.
"Tidak ada yang mengeroyok. Kami kasihan. Hanya saja tangannya kami ikat supaya tidak mengamuk. Setelah itu kami laporkan ke polisi, dan langsung ke amankan ke Polsek Sukawati," ujarnya.
Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta mengatakan, pelaku sempat diamankan di Polsek Sukawati.
Namun lantaran mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya mengembalikan ke orangtuanya.
Untuk menjamin keamanan di wilayah Kemenuh, kata dia, orangtua bersangkutan sudah membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
"Pelaku alami gangguan jiwa. Sudah dijemput bapaknya, diajak ke RSJ Bangli," ucapnya. (Tribun Bali.Com)