Perayaan Kamis Putih, Yesus Membasuh Kaki Para Murid, Kasih Harus Ada dalam Keluarga Kristiani

Perayaan hari Kamis Putih (13/4/2017) di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Naimata dipimpin Romo Yonas Kamlasi.

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Agustinus Sape
pos kupang/apolonia matilde dhiu
Umat Katolik mengikuti perayaan Kamis Putih (13/4/2017) di Kapela St. Fransiskus Xaverius Naimata. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu

POS KUPANG.COM, KUPANG - Kedaulatan kasih harus ada dan terpatri dalam keluarga kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Keluarga kristiani harus memiliki "altar" di rumah masing-masing, komunikasi dan kerendahan hati.

Hal ini disampaikan Romo Yonas Kamlasi, Pr, saat memimpin perayaan misa Kamis Putih di Kapela St. Fransiskus Xaverius Naimata, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, Kamis (13/4/2017).

Rm. Yonas mengatakan, perayaan Tri Hari Suci diawali  perayaan Kamis Putih.

Dalam perayaan Kamis Putih, katanya, mengandung makna pelayanan (Yesus membasuh kaki para rasul), ekaristi (Yesus memberikan diri sebagai santapan jiwa), sebuah peristiwa imamat (Yesus memilih mereka yang berjanji untuk setia dalam pelayanan gereja Katolik) dan kenangan sengsara Tuhan Yesus (Yesus menyerahkan diri untuk menderita).

Ia mengatakan, pembasuhan kaki merupakan tanda kasih.

"Pengikutnya harus mengasihi satu sama lain," katanya.

Menurutnya, dari misteri iman ini terdapat satu titik simpul dalam membangun ziarah hidup kita, yakni kasih.

"Kasih harus berdaulat dalam gereja Katolik dan dalam diri kita. Ini harus jadi pedoman dalam ziarah hidup kita. Refleksi ini terejawantah dalam point ini," kata Romo Yonas.

Pertama, altar dalam keluarga kristiani.

Altar adalah meja makan dalam keluarga kristiani.

Gereja adalah persekutuan keluarga kristiani.

Meja makan keluarga kriatiani adalaah gereja yang paling kecil.

Jadi keluarga kristianai harus memiliki altar atau meja makan sebagai persekutuan dalam keluarga.

Katanya, banyak meja makan di dalam keluarga tidak dijadikan berbagi kasih satu sama lain.

Selain itu, katanya, komunikasi. Kesediaan membasuh kaki satu sama lain.

Inilah wujud kasih dalam persekutuan kristiani. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved