Pejuang Timor Timur Serahkan Senjata Api Kepada Dandim 1605 Belu
jenis senjata yang diserahkan antara lain, jenis springfield tiga pucuk, granat satu buah dan pistol rakitan jenis LA satu pucuk senjata.
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -Mantan pejuang dalam pergolakan di Timor-Timur (sekarang negara Republic Democratic Timor Leste/RDTL,red ) tahun 1975, Oktovianus Barbier (67) menyerahkan empat pucuk senjata api kepada Komandan Kodim 1605 Belu untuk diamankan.
Penyerahan senjata api dilakukan di ruang kerja Komandan Kodim 1605 Belu, Letkol Nurdihin Adi Nugroho, Senin (9/4/2017). Saat penyerahan, Barbier didampingi mantan pejuang, Gaspar Beti.
Adapun jenis senjata yang diserahkan antara lain, jenis springfield tiga pucuk, granat satu buah dan pistol rakitan jenis LA satu pucuk senjata.
Kepada Pos Kupang usai menyerahkan senjata tersebut, Barbier yang merupakan keturunan warga Perancis ini mengatakan, senjata yang diserahkan merupakan senjata yang digalang dari teman-teman seperjuangan dulu sebagai Hansip yang ikut berperang pada tahun 1975.
"Senjata-senjata ini kami dapat dari teman-teman kesatuan Hansip tahun 1975. Ada kawan yang serahkan lalu kami datang serahkan kepada pak Dandim supaya diamankan," ungkapnya.
Meski sebagai mantan pejuang yang sampai saat ini belum mendapatkan penghargaan dari negara sebagai veteran, Barbier mengaku akan terus menggalang teman-teman seperjuangannya agar secara sadar menyerahkan senjata yang dimiliki.
"Kita berharap yang masih simpan senjata agar segera menyerahkan kepada tentara karena jika tetap berada di tangan kita, bisa berbahaya dan melanggar undang-undang," ujarnya.
Simpan Senjata Langgar Aturan
Komandan Kodim 1605 Belu, Letkol Nurdihin Adi Nugroho kepada wartawan usai menerima penyerahan senjata mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada warga yang telah menyerahkan senjata tersebut.
Apalagi, lanjutnya, yang menyerahkan adalah mantan pejuang perang.
"Kita berterimakasih kepada mantan pejuang yang telah menyerahkan senjata. Ini berarti kesadaran masyarakat semakin meningkat dan mereka merasakan situasi kamtibmas di Belu semakin kondusif," jelasnya.
Dia berharap warga Belu yang masih menyimpan senjata agar secara sukarela menyerahkan senjata tersebut sehingga bisa diamankan pihak TNI. Karena menyimpang senjata adalah salah satu berbuatan melawan hukum yang bisa ditindak.
"Kita akan terus menggalang dan mendekati masyarakat agar secara sukarela menyerahkan senjata yang masih dikuasai," pungkasnya. (roy)