Nagekeo Targetkan 7.100 Ekor Sapi Dari Program SIWAB

Pemerintah Kabupate Nagekeo di beri target oleh pemerintah pusat 7.100 ekor sapi indukan wajib bunting (SIWAB) pada tahun 2017. Target tersebut dicapa

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Alfred Dama
Ist
Sapi di Nagekeo 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad

POS KUPANG.COM, MBAY -- Pemerintah Kabupate Nagekeo di beri target oleh pemerintah pusat 7.100 ekor sapi indukan wajib bunting (SIWAB) pada tahun 2017. Target tersebut dicapai dengan dua cara yakni INKA (intensifikasi kawin alam) dan IB (inseminasi buatan).

Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Dinas Peternaka Kabupaten Nagekeo, Gu Herman Petrus ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/4/2017).

Herman yang saat itu didampingi Kepala Bidang Produksi Peternakan, Yosefina Hutmin, mengatakan, dari 7.100 ekor yang ditargetkan, 800 ekor dicapai melalui IB dan 6.300 ekor dari INKA.

Sampai dengan 10 April 2017, kata Herman, sudah ada 166 ekor sapi betina bunting melalui IB dan 344 ekor melalui INKA.

Herman mengungkapkan, pihaknya masih mengalami hambatan tenaga terlatih untuk mempercepat pencapaian target yang ada. "Saat ini kita hanya memiliki tenaga terlatih dengan status THL (tenaga harian lepas) dua orang. Kita ada usulkan tambahan empat orang dengan biaya melalui DAU. Tinggal menunggu SK Bupati," kata Herman.

Herman mengatakan, Pemerintah Propinsi NTT melalui Dinas Peternakan telah bersedia membantu kekurangan yang ada. " Dari Dinas Peternakan Propinsi NTT sudah meminta kita memasukan usulan tambahan tenaga untuk dilatih menjadi tenaga inseminator mandiri. Kita sedang inventarisir kader-kader yang ada. Kita upayakan sebelum akhir bulan ini, usulan sudah kita kirim," demikian Gu Herman.

Dikatakan Herman, saat ini sudah ada beberapa orang yang memasukan lamaran untuk menjadi pendamping. Ia mengatakan, pihaknya membutuhkan lebib dari 10 orang tenaga terlatih untuk mendampingi program SIWAB di daeraj itu. "Untuk 800 ekor SIWAB dengan IB saja butuh 10 orang pendamping tenaga terlatih. Belum lagi INKA," kata Gu Herman.

SIWAB dengan INKA, jelas Gu Herman, tidak serumit IB karena hanya membutuhkan pejantan. "INKA melibatkan seluruh pegawai peternakan. Induk sapi dilepaa. Asalkan ada pejantan minimal 1:10 (satu ekor jantan, sepuluh ekor betina)," jelas Gu Herman.
Persoalannya, lanjut Herman, daerah itu juga kekurangan sapi pejantan karena transaksi antar pulau dan konsumsi lokal.

Meski demikian, Herman tetap optimis bisa mencapai target yang ditetapkan. "Capaian kita sampai 10 April sebanyak 300 ekor lebih hanya untuk induk yang bunting lima bulan ke atas. Sedangkan di bawah lima bulan kita tidak hitung, untuk memastikan angka kelahiran," tandas Herman.

Selain tenaga terlatih, untuk menyukseskan SIWAB di Nagekeo, Pemda Nagekeo juga dibantu pendamping dari Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor yang berkunjung ke daerah itu sebulan sekali.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved