Bukannya Bertemu Investor, Warga Dualasi-Belu Malah Ikut Beri Dukungan pada Ayub Titu Eki
Hari Senin (6/3/2017), Andreas Avelino Mauk mendapat telepon dari seseorang agar segera mengumpulkan sejumlah Warga di Desa Dualasi, Kacamatan Lasiola
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Hari Senin (6/3/2017), Andreas Avelino Mauk mendapat telepon dari seseorang agar segera mengumpulkan sejumlah Warga di Desa Dualasi, Kacamatan Lasiolat, Kabupaten Belu untuk berangkat ke Kupang.
Keberangkatan ke Kupang ini dalam rangka kegiatan sosialisasi tentang penanaman Jarak/damar serta bertemu langsung investor dari tiga negara yakni Perancis, Korea dan Amerika.
Namun, yang terjadi bukannya menemui investor dimaksud, warga desa ini justru bergabung dengan ratusan warga dari desa lainnya di Rumah Jabatan Bupati Kupang guna memberikan dukungan politik kepada Bupati Kupang, Ayub Titu Eki sebagai calon gubernur NTT periode 2018-2023.
Kepada Pos Kupang di Atambua, Jumat (10/3/2017), sebagai salah satu koordinator warga, Andreas mengaku kecewa karena merasa telah ditipu untuk kepentingan politik seseorang.
"Saya kecewa karena telah ditipu. Katanya mau bertemu investor tapi malah urus politik. Kalau saya tahu untuk politik, saya tidak mungkin mau bawa orang-orang saya dari desa ke tempat yang jauh," katanya kesal.
Menurutnya, dirinya sebagai koordinator dari Desa Dualaus berkewajiban meluruskan sekaligus mengungkap fakta sebenarnya yang terjadi. Bahwa mereka diminta ke Kupang bukan untuk memberikan dukungan politik melainkan untuk menemui investor pohon jarak/damar.
"Warga yang bersama saya jelas kecewa. Kami bukan urus politik tapi mau urus tanaman jarak. Ini malah dipublikasi seperti ini," ujarnya.
Dia menuturkan, setelah dihubungi Linus Asa yang adalah Mantan Kepala Desa Henes pada minggu Malam, dirinya bersama 28 warga Desa Dualasi berangkat ke Kupang pada Selasa (7/3/2017). Mereka menumpang kendaraan yang disiapkan dan tiba di Kupang sekitar pukul 20.00 wita.
Dirinya kaget ketika mereka turun di rumah Jabatan Bupati Kupang lalu setelah memberikan dukungan, mereka diminta untuk langsung kembali ke Atambua pada malam itu juga. "Malam itu ada 13 bus dari desa dan kecamatan lain langsung balik ke Kupang, tapi saya dan warga lainnya tidak pulang dan memilih untuk tidur di lantai rumah jabatan," katanya sambil menunjukkan foto-fotonya.
Dia juga kecewa karena saat di Atambua, mereka dijanjikan akan menginap di hotel secara gratis namun justru langsung disuruh pulang.
Sebelumnya diberitakan, lebih dari 300 warga Kabupaten Belu menemui Bupati Kupang, Ayub Titu Eki di rumah jabatannya, Selasa (7/3/2017). Mereka mendesak agar Titu Eki maju sebagai bakal calon gubernur NTT tahun 2018.
Ratusan warga ini datang menggunakan 15 unit bus dan tiga kendaraan pribadi. Mereka dikawal patroli jalan raya (PJR) Polda NTT dari Belu hingga Kota Kupang.*