Tak Shalat di Masjid, Santri Ini Mengaku Dipukuli Pembinanya

Seorang santri di salah satu pesantren di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dirawat intensif di Puskesmas Lappade

Editor: Rosalina Woso
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pemukulan 

POS KUPANG.COM, PAREPARE -- Seorang santri di salah satu pesantren di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dirawat intensif di Puskesmas Lappade, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Ia mengaku dianiayah dua orang pembina karena tidak shalat di masjid.

"Malam itu, saya tidak masuk shalat Isya di Masjid, tetapi saya melaksanakan shalat di pondok, setelah shalat berjemaah, dua orang pembina, Mustakim dan Andu Adi, langsung memukul saya hingga saya jatuh," kata Nova, pelajar kelas 2 pada Pesantren Al Mustakim, di Puskesmas Lapadde, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat Sore (24/02/2017).

Menurut Ibu Kornan, Andi Imma, anaknya menceritakan bahwa penganiayaan tidak hanya sampai di situ.

Saat beristirahat, seorang santri yang juga teman korban, memukul korban di bagian perut.

"Lebih Lucu lagi, setelah penganiayaan selesai sehari setelah itu, Nova anak saya mendapatkan surat dikeluarkan dari sekolah dengan alasan yang tidak jelas," ujar Andi Imma.

Dugaan penganiayaan ini telah dilaporkan Andi Imma ke Mapolres Parepare dengan membawa bukti visum dari puskesmas.

Mendapatkan laporan ini, pihak kepolisian segera mendatangi korban di Puskesmas Lapadde.

"Korban menderita luka lebam pada kepala bagian belakang, merasakan sakit pada bagian dada, dan paha kiri tak bisa bergerak. Saat ini korban dirawat secara intensif dengan infus di bagian tangan kanan," ujar staf Hmas Polres Parepare, Brigpol Agus Mualim, di Puskesmas Lapadde.(Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved