YPTB Usulkan Kasus Montara Dibahas Bersama Australia
Masalah pencemaran Laut Timor akibat meledaknya kilang minyak Montara sebaiknya dibahas dengan Australia.

Laporan Wartawan Antara, Kornelis Kaha
POS KUPANG. COM, KUPANG - Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) mengusulkan kepada pemerintah Indonesia agar dalam rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Australia pada 25-27 Februari mendatang masalah pencemaran Laut Timor akibat meledaknya kilang minyak Montara dibahas dalam kunjungan itu.
"Saya sudah minta kepada pemerintah pusat dan juga Duta Besar Australia agar masalah pencemaran Laut Timor itu menjadi agenda utama dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Australia nanti," kata Ketua YPTB Ferdi Tanoni kepada Antara di Kupang, Selasa (21/2/2017).
Menurut dia, dalam pertemuan dengan Pemerintah Australia pada awal Desember 2016 lalu, pihaknya juga telah mengusulkan hal tersebut dan telah ada kata sepakat dari negari Kangguru tersebut dan menyatakan agenda tersebut masuk dalam pertemuan bilateral kedua negara tersebut.
Hal ini disampaikannya menyusul rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Australia dalam pekan ini untuk melakukan pertemuan bilateral kedua negara.
"Kalau dari kami, kami berharap agar pak Presiden bisa meminta Australia untuk mau bertanggung jawab atas kasus pencemaran laut Timor itu," tuturnya.
Hal ini karena pemerintah Federal Australia sebagai regulator dan juga sebagai pihak yang menyemprotkan bubuk kimia sangat berbahaya dispersant Corexit 9572 dan 9572 A untuk menenggelamkan tumpahan minyak Montara dari atas permukaan Laut Timor ke dalam dasar laut.
Pencemaran itu terjadi akibat meledaknya anjungan minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009 yang mengakibatkan usaha budidaya rumput laut di wilayah pesisir kepulauan Nusa Tenggara Timur gagal total.
Hampir 90 persen wilayah perairan Indonesia di Laut Timor tercemar akibat tumpahan minyak mentah serta zat beracun lainnya dari anjungan Montara yang dikelola PTTEP Australasia asal Thailand itu.*