Jembatan Pakubaun di Kabupaten Kupang Melengkung Mirip Punggung Kuda
Proyek pembangunan jembatan Pakubaun di Desa Pakubaun, Amarasi Timur, senilai Rp 2,02 miliar ini dinilai telah gagal konstruksi dan tidak akan bisa di
Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Proyek pembangunan jembatan Pakubaun di Desa Pakubaun, Amarasi Timur, senilai Rp 2,02 miliar ini dinilai telah gagal konstruksi dan tidak akan bisa digunakan.
"Pasalnya jembatan itu melengkung kayak punggung kuda. Dan realisasinya baru sekitar 40 persen. Dan sekarang sudah sampai bulan Februari 2017," jelas Ketua Forum Kuan Naek Pah Timor, Metu Oematan, Senin (6/2/2017) siang.
Ia lalu memperlihatkan dokumentasi foto-foto jembatan itu kepada Pos Kupang yang tersimpan dalam kamera sakunya.
Oematan menduga, proyek yang dikerjakan CV. Eureka ini gagal dalam pengawasan.
"Jangan-jangan kontraktor baru belajar bangun jembatan. Atau konsultan teknisnya baru belajar jadi pengawas teknik. Saya yakin, jembatan ini tidak akan bisa digunakan. Sebab gagal konstruksi.Harus buat perencanaan ulang dan kerja ulang dari awal," kecam Oematan.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, menegaskan jembatan Pakubaun gagal fungsi atau tidak akan berguna dan tidak bisa digunakan oleh publik. Sebab gagal konstruksi dan gagal perencanaan.
"Bangun jembatan harus menggunakan konstruksi beton bertulang. Tapi kontrakator bangun jembatan Pakubaun pakai konstruksi konvensional yakni pasangan batu dan campuran semen. Mana bisa begitu? Banjir sudah kikis habis tuh," kritik Natun.
Komisi C, kata Natun, akan menggelar rapat dengar pendapat(RDP) dengan kontraktor CV. Eureka, pengawas, staf Kantor Dinas PU Kabupaten Kupang dan lembaga terkait. RDP harus digelar setelah pihaknya turun memeriksa ke lokasi proyek pekan lalu.
"Saya berpendapat harus dikerjakan ulang dari awal. Orang lewat di sana cuma bisa ketawa lihat itu proyek. Sebab lucu lihat bentuk jembatan itu," katanya.*