Devil Bilang Ada Mafia Dibalik Langkanya Mitan di Ende
Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Ende, Devil Daniel menuding bahwa ada mafia di balik langkanya minyak tanah di
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
POS KUPANG.COM, ENDE -- Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Ende, Devil Daniel menuding bahwa ada mafia di balik langkanya minyak tanah di Kota Ende pasalnya sesuai dengan informasi dari Pertamina menyebutkan bahwa stok minyak tanah untuk Kabupaten Ende mencukupi namun di lapangan minyak tanah justru mengalami kelangkaan.
Hal ini dikatakan Devil menjawab Pos Kupang di Ende, Jumat (3/2/2017) ketika dikonfirmasi perihal kelangkaan minyak tanah di Kota Ende dalam beberapa pekan terakhir.
Devil mengatakan kalau dari Pertamina menyatakan bahwa stok minyak tanah di Ende mencukupi sedangkan di lapangan masyarakat sulit mendapatkan minyak tanah itu berarti bahwa ada mafia dibalik kelangkaan minyak tanah itu.
Mafia yang dimaksudkan adalah adanya spekulan yang membeli minyak tanah dalam jumlah banyak lalu dijual keluar daerah atau luar Kota Ende dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan didalam wilayah Kota Ende.
Selain itu juga bisa disebabkan oleh tindakan segelintir orang yang menimbun minyak tanah lalu dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi atau dijual ke para pengusaha tertentu dengan harga yang lebih tinggi.
Oleh karena itu ujar Devil pemerintah bersama Pertamina juga polisi akan melakukan pengawasan yang lebih ketat akan peredaran minyak tanah sehingga dengan demikian tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk kepentingan sendiri.
Sedangkan langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah adalah dengan melakukan operasi pasar yang langsung ditujukan ke masing-masing kelurahan dengan sasaran warga yang ada didalam kelurahan.
Terkait dengan operasi pasar itu ujar Devil agar semua masyarakat bisa mendapatkan minyak tanah maka warga diwajibkan untuk membawa kartu keluarga sebagai identitas agar bisa diketahui keberadaan yang bersangkutan.
Devil berharap dengan dilakukan operasi pasar maka diharapkan keberadaan minyak tanah didalam wilayah Kota Ende dapat kembali normal sehingga tidak lagi menimbulkan gojolak di masyarakat.
Pantuan Pos Kupang, sejak Kamis (2/2/2017) warga di Kota Ende ramai-ramai mendatangi kelurahan guna mendapatkan minyak tanah.
Warga hanya diperkenankan untuk membeli satu jiriken minyak tanah yang ditebus dengan harga Rp 20 ribu untuk ukuran 5 liter. Untuk mendapatkan minyak tanah warga diwajibkan membawa dengan kartu keluarga.*