Cuaca di Perairan Laut Kupang Memburuk Tiga Hari Nelayan Berhenti Melaut
Kalau tidak melalut begini ya, kami perbaiki alat pancing sambil menunggu cuaca bersahabat baru bisa kembali melaut,"
POS KUPANG.COM, KUPANG- Sekitar 20-an kapal ikan dengan tonase dibawah 10 Gt saat ini berlabuh di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba, Jumat, (3/2/2017). Para nelayan terpaksa berhenti melaut karena seluruh wilayah perairan laut NTT mengalami cuaca buruk.
Kepala Pos Pemantau PPI Oeba, Ake Sulaiman, ketika ditemui Pos Kupang, di Pos Pemantau, Jumat kemarin mengatakan, semua kapal saat ini terpaksa berlabuh di PPI Oeba sambil menunggu perkembangan cuaca membaik.
Ada sekitar 20-an kapal ikan yang ada di PPI. Sedangkan ada sekitar 20-an kapal juga yang belum bisa kembali atau masih tertahan (berlindung) di luar seperti di Lembata dan daerah lainnya.
"Biasanya para nelayan mencari ikan pada lintang 122, 123 derajat bujur 9. Di lintang tersebutlah perairannya masih bisa bersahabat," tuturnya.
Ketika disinggung mengenai aktifitas nelayan ketika tidak melaut, Ake, menjelaskan, kebanyakan mereka mengerjakan alat pancing, mengecat kembali kapalnya, mencuci dan membersihkan kapal serta kegiatan lainnya memanfaatkan kondisi perairan laut yang tidak bersahabat.
Jika melaut pada musim seperti ini, lanjut Ake, rata-rata satu kapal bisa membawa pulang dua ton ikan. Tapi bila musim ikan bisa lebih dari empat ton. Tapi tidak semua yang masuk membawa ikan. Jumlahnya pun bervariasi.
Salah satu pemilik Kapal Penongkol, Aba Umar ketika ditemui saat sedang berada di kantin sekitar PPI Oeba, mengatakan dirinya sudah satu minggu tidak melaut karena cuaca buruk. Biasanya ia melaut ke Sabu, Lewoleba Lembata, Ende dan daerah lainnya. Saat melaut mencari ikan, mereka berlayar hingga 10 hari bahkan dua minggu melaut baru kembali ke PPI Oeba dan bisa membawa pulang dua hingga tiga ton ikan.
"Kalau tidak melalut begini ya, kami perbaiki alat pancing sambil menunggu cuaca bersahabat baru bisa kembali melaut," tuturnya.
Tentang dampak kerugian akibat tidak melaut karena cuaca buruk di musim barat, Aba Umar hanya tersenyum.
"Pasti rugi karena tidak melaut berarti tidak ada pemasukan. Tetapi tidak rugi juga, karena pemasukan yang didapat sebelumnya cukup untuk mengatasi hari-hari saat tidak melaut. Saya berharap cuaca kembaoi normal sehingga nelayan bisa cepat ke luar untuk melaut. Jika tidak ya bisa uangnya habis," katanya. (yen)