Habis Kuliah Langsung Kerja

Mengasah Jiwa Entrepreneur di Prasetiya Mulya

Universitas Prasetiya Mulya telah mencetak para pelaku bisnis Indonesia dan didirikan oleh para pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia.

Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
www.shutterstock.com
Ilustrasi kuliah 

BANYAK cara yang dilakukan orangtua agar anaknya menjadi 'orang'. Mulai dari selektif memilih sekolah dan universitas dan tidak terhalang oleh biaya yang selangit hingga mengkaji prospek masa depannya.

Adalah Alfius Ovidius Djara dan Hana Edna Ratuwalu, orangtua dari Over Prasetyo Thomas Djara, memendam kerinduan agar anak mereka mendapat kesempatan kuliah di universitas elit namun dengan biaya yang minim.
Setelah si bungsu menamatkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tahun 2013 lalu, keduanya bingung si buah hati mau kuliah di mana.

Pilihan pertama, Thomas kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) dan pilihan kedua di Undana Kupang.
Di sela-sela waktu mengurusi Thomas kuliah, Ny. Hana iseng membunuh kejenuhan dengan browsing di internet mencari universitas yang menyediakan jalur beasiswa. Hati Ny. Hana berbunga-bunga ketika mendapatkan informasi jalur beasiswa Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya (Prasmul). Apalagi ada jalur khusus untuk beasiswa Teruna Indonesia Timur. Ny. Hana berdoa semoga itu sebagai pilihan yang tepat untuk anaknya.

Ny. Hana pun memberi tahu Thomas dan dengan senang hati meresponsnya. Thomas pun mengisi formulir yang tersedia dan ia pun tercatat sebagai salah satu pelamar beasiswa dari Indonesia Timur. Tak lama menunggu, pengelola beasiswa Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya memberi jawaban. Thomas diminta ikut tes di Jakarta.

Pikiran Ny. Hana belum plong. Ia belum mengetahui profil dan seperti apa Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya itu. "Saya ragu, apa betul ada universitas ini dan menawarkan beasiswa yang luar biasa. Membiayai seluruhnya selama penerima beasiswa kuliah," ujar Ny. Hana kepada Pos Kupang melalui telepon, Jumat (20/1/2016).Agar tak berlama-lama larut dalam keraguan, Ny. Hana menelepon keponakannya di Jakarta menanyakan profil Universitas Prasetiya Mulya. Ny. Hana mendapatkan jawaban yang mengejutkan. Ternyata Prasetiya Mulya merupakan universitas elit. "Saya senang ketika mendapat informasi dari dari keponakan, ternyata itu universitas elit. Para mahasiswa yang kuliah di universitas itu kebanyakan pakai mobil BMW kalau ke kampus," ujar Ny. Hana.

Ny. Hana bertambah senang karena ketika Thomas mengikuti tes di Jakarta semua biaya ditanggung Prasetiya Mulya. Thomas pun dinyatakan lulus dan diterima sebagai mahasiswa penerima beasiswa Teruna Indonesia Timur. Dengan beasiswa itu, diakui Ny. Hana, semua biaya kuliah dan biaya hidup Thomas di Jakarta ditanggung universitas, kecuali kalau Thomas berlibur.

Thomas pun lulus ketika sebelumnya mengikuti tes di Universitas Gajah Mada (UGM) dan Undana Kupang. Namun Thomas memilih Universitas Prasetiya Mulya karena bebas biaya.

Ny. Hana optimistis Thomas menyelesaikan kuliah di Universitas Prasetiya Mulya tepat waktu, apalagi saat Thomas masih sekolah dasar, SMP maupun SMA selalu mendapat rangking di kelas.

Ny. Hana berterima kasih kepada manajemen Universitas Prasetiya Mulya karena Thomas mendapat kesempatan kuliah di universitas yang mumpuni itu dan dijamin bisa langsung kerja.

Dia berharap setelah menamatkan kuliah tahun depan, Thomas menjadi entrepreneur sukses dan mandiri sehingga kembali membangun NTT dan mencetak pelaku-pelaku bisnis baru untuk menjawab kebutuhan pengembangan kompetisi di dunia usaha.

Ny. Hana kini mengidolakan Universitas Prasetiya Mulya dan terus mengkampanyekan agar anak-anak NTT, khususnya di Kefamenanu, kuliah di Universitas Prasetiya Mulya, apalagi ada beasiswa Teruna Indonesia Timur.

Perihal banyak sekolah tinggi ekonomi yang hanya mengajarkan teori dan hanya sedikit praktik, Ny. Hana berharap Prasmul menitikberatkan pada praktik. Dengan kata lain, teori yang di pelajari di prasmul dapat langsung dipraktikkan untuk menyiapkan Thomas menjadi pemimpin masa depan.

"Di kampus, Thomas pasti mendapatkan banyak sekali wawasan dan inspirasi dari dunia bisnis. Itu menjadi bekal mengembangkan kreatifitasnya dan mengasah jiwa di bidang bisnis setelah tamat agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan masyarakat di Kefamenanu dan NTT umumnya," harap Ny. Hana.

Sementara Thomas Djara sendiri sudah mencanangkan rencana selepas ia lulus dari Prasetiya Mulya. Thomas bertekad untuk menjadi pebisnis yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat, khususnya memajukan Kefamenanu sebagai tanah kelahirannya.

Bangun Bisnis dan Jaringan
Selain Thomas, alumnus SMAK Giovanni Kupang 2014, Flora Ayu P Dhamayanti, juga kuliah di Universitas Prasetiya Mulya, melalui jalur beasiswa Teruna Indonesia Timur.

Yasinta Susanti Kasi, Guru Bimbingan dan Konseling di SMAK Giovanni Kupang, menyebut Flora sebagai siswi yang cerdas di sekolah dan memiliki kepribadian yang unggul dan mempunyai motivasi yang kuat untuk terus maju. Karenanya ketika Flora lulus tes sebagai penerima beasiswa Teruna Indonesia Timur di Universitas Prasetiya Mulya, Yasinta sudah memprediksikannya karena Flora tercatat sebagai siswi yang pandai.

Dia berharap keberadaan Flora di Universitas Prasetiya Mulya menjadi magnet untuk siswa-siswi SMA Giovanni lainnya untuk meraih kesempatan kuliah di universitas elit dan ternama ini. "Keberadaan Flora diharapkan memotivasi siswa-siswi Giovanni lainnya untuk kuliah di Universitas Prasetiya Mulya dan kelak menjadi pebisnis yang handal," ujar Yasinta, Selasa (24/1/2017).

Yasinta meminta Flora jangan sia-siakan kesempatan kuliah di  Universitas Prasetiya Mulya, apalagi mempertaruhkan nama sekolah. Sebab, di universitas ini mahasiswa mempelajari cara membangun sebuah bisnis dan jaringannya serta bagaimana mengeksekusinya pada kehidupan nyata.

Selain itu, pelajaran paling penting adalah kerja tim, belajar untuk berinteraksi dengan orang dari latar belakang yang berbeda dari seluruh Nusantara dan belajar menyatukan perspektif untuk mendapatkan keputusan terbaik.

"Tunjukkan bahwa kita dari NTT juga bisa. Ini yang sangat penting dan berharga sehingga ketika diwisuda dan pulang ke NTT, dapat membangun daerah dan menciptakan pebisnis- pebisnis handal yang memiliki jiwa entrepreneur," ujar Yasinta.

Harapan senada disampaikan I Dewa Gede Anom Putra, sang ayah, agar setelah kuliah Flora kembali ke Kupang membangun NTT dalam dunia bisnis.

Saat ditanya bisnis apa yang disiapkan sang ayah untuk digeluti Flora kelak setelah tamat kuliah dari Universitas Prasetiya Mulya, Gede Anom belum memikirkannya. "Terserah Flora nanti mau geluti bisnis apa, yang penting ada kontribusi untuk membangun NTT," ujar Gede Anom, Selasa (24/1/2107).

Gede Anom mengaku bangga Flora, putri sulungnya, kuliah di Universitas Prasetiya Mulya Jakarta setelah lulus tes jalur beasiswa Teruna Indonesia Timur. "Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," ujarnya.
Sang ayah berharap Flora tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk membentuk diri sebagai pebisnis yang unggul agar kelak berguna bagi keluarga dan masyarakat NTT umumnya.

Untuk diketahui, sejak didirikan tahun 1982, Universitas Prasetiya Mulya telah mencetak para pelaku bisnis Indonesia dan didirikan oleh para pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia.

Prasetiya Mulya tidak hanya menghasilkan lulusan yang sukses sebagai entrepreneur. Banyak juga yang menjadi entrepreneur sukses ketika masih kuliah di universitas ini. Banyak yang mulai menjalankan bisnis mereka selagi kuliah, baik itu untuk memenuhi kewajiban mata kuliah maupun maupun di luar mata kuliah. Anda tertarik? (benny dasman)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved