Lima Tahun Tragedi Halte Tugu Tani Sembilan Tewas
Mau dibilang apa, anaknya sudah enggak ada. Diserahkan saja sama Yang Maha Kuasa saja. Biar dia tenang,
"Seminggu kemarin kurang lebih, kemimpi Akbar. Sampai saya ngomong sama emak saya, mak kemimpi mak, Akbar. Dia lagi di atas lagi tiduran. Cakep banget. Pakai kaos putih. Ini mau lima tahun. Didoain saja," kata Maria.
Biasanya, Maria dan keluarga mengadakan pengajian setiap malam Jumat, mendoakan mendiang Akbar. Namun tidak untuk tahun ini karena alasan biaya.
"Dua tahun sekarang enggak, karena untuk berobat orangtua. Pengajian di rumah, tahlilan. Kadang ke masjid. Setiap malam Jumat. Kirimin Al-Fatihah," kata Maria saat ditemui ANTARA News di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Maria juga mengaku telah memaafkan pelaku. Dia berharap pengendara bisa lebih awas pada keselamatan pejalan kaki, sesama pengguna jalan.
Kecelakaan di Tugu Tani yang menewaskan sembilan orang dan melukai empat lainnya menjadi salah satu latar belakang diperingatinya Hari Pejalan Kaki Nasional, 22 Januari.
Jakarta dan banyak lagi kota besar di Indonesia memang masih bukan kota yang menghormati apalagi melindungi pejalan kaki. Mobil, bis, dan sepeda motor sering menjadi tiran yang kejam bagi pejalan kaki di tangan para pengemudinya. *)