Foto Pramugari Garuda Gendong Seorang Nenek, Netizen: 'Cantik Wajah, Cantik Pula Hatinya'
Sebuah foto pramugari Garuda Indonesia berseragam biru toska tengah menggendong seorang penumpang yakni nenek menjadi viral di internet.
Permasalahannya adalah WCHC merupakan barang langka di bandara Soetta. Jadi ini merupakan catatan bagi PT Angkasa Pura dan maskapai penerbangan, paling tidak di setiap Gate ada WCHC.
Maaf ini uneg2 dari saya yang pernah membuat pesawat delay 30 menit gara2 tidak ada WCHC dan akhirnya saya harus menggendong istri saya ke dalam pesawat yang sudah penuh dengan penumpang.
Surya Steve Saya salut sama pramugari nya. Tapi seharusnya ada inflight wheelchair. Ini bukan soal service from the heart. Tetapi soal safety.
Satu, safety dari pramugari. Kalau pramugari cidera, siapa yg akan menanggung? Tentu pramugari sendiri. Garuda siap untuk menanggung resiko cidera employee nya?
Kedua, kalau sewaktu di gendong tiba tiba terjatuh, kemudian penumpang nya cidera dan terluka, pramugarinya harus tanggung jawab. Krn dia yang mengambil keputusan untuk secara pribadi menggendong sang nenek....
Banyak resiko dari tugas seorang flight attendants. Saya salut pribadi kepada mbak pramugari ini. Tapi sangat disesalkan, kenapa inflight wheelchair tidak dipergunakan? Atau jangan jangan...garuda tidak memiliki fasilitas inflight wheelchair kah?
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar menyebut kejadian itu berawal dari seorang nenek membutuhkan kursi roda untuk bisa keluar dari pesawat.
Diketahui, pramugari yang menggendong penumpang lanjut usia itu bernama Vera.
Ia menjelaskan kejadian tersebut berawal ketika Vera bertugas dalam penerbangan GA 821 Kuala Lumpur – Jakarta, Sabtu siang (7/1/2017).
Pesawat berangkat dari Kuala Lumpur pukul 12.50 waktu setempat dan tiba di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 13.55 WIB.
"Ketika penumpang sudah keluar semua, terlihat seorang penumpang perempuan lanjut usia masih terduduk di kursi 41C dengan ditemani salah seorang anggota keluarganya. Tanpa menunggu lama, awak kabin Vera, mendatangi penumpang tersebut yang terlihat membutuhkan kursi roda untuk bisa keluar dari dalam pesawat," jelas Benny dalam keterangan pers kepada KompasTravel, Minggu (8/1/2017).
Sambil menunggu kursi roda datang, Vera dan sang nenek kemudian terlibat percakapan ringan.
Kemudian diketahui bahwa penumpang yang bersangkutan merupakan anggota rombongan umroh yang akan melanjutkan penerbangan berikutnya.
"Setelah menunggu beberapa waktu lamanya, kursi roda belum datang juga, maka Flight Service Manager (FSM) Ninik Septinawati dan pramugari Vera segera menawarkan bantuan untuk dapat secepatnya membantu penumpang keluar pesawat," ungkap Benny.
Ia mengungkapkan tawaran bantuan untuk itu dilakukan mengingat baik awak kabin dan penumpang akan melanjutkan ke penerbangan berikutnya.