Lulusan Akper Maranatha Kupang Tidak Kalah Bersaing
Peristiwa Wisuda merupakan refleksi keberhasilan penyelenggaraan suatu pendidikan, hendaknya tidak menjadikannya semata-mata sebagai acara rutin yang
Penulis: Enold Amaraya | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Enold Amaraya
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Peristiwa Wisuda merupakan refleksi keberhasilan penyelenggaraan suatu pendidikan, hendaknya tidak menjadikannya semata-mata sebagai acara rutin yang sifatnya seremonial, tetapi lebih dari itu harus disikapi secara arif dan bijak untuk melakukan koreksi terhadap proses penyelenggaraan suatu pendidikan, sehingga gaung kiprah dunia pendidikan tetap eksis.
Pasar bebas Asean, yang kita kenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa tetapi juga peluang bagi tenaga profesional jhusunya dibidang kesehatan, untuk itu AKPER Maranatha Kupang tidak tinggal diam, tetapi terus berusaha meningkatkan mutu. sumber daya manusia dan konsisten dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena semua lulusan harus mampu berkompetisi dengan tenaga asing lainnya.
"Ijinkan saya mengucapkan "proficiat" kepada para wisuda, atas kesuksesan dalam menempuh studi Ahli Madya Keperawatan Maranatha Kupang. Apa yang diperoleh merupakan hasil kerja keras yang membutuhkan pengorbanan baik materi maupun material, dan segala pengorbananmu diakhiri dengan wisuda pada hari ini", ucap Direktur AKPER Maranatha Kupang, Aquilina Akoit, SST. pada acara Wisuda, pengambilan Sumpah dan Pengukuhan Lulusan Ahli Madya Keperawatan Angkatan XI AKPER Maranatha Kupang di Ballroom Grand Mutiara Kupang, Jumat (18/11) kemarin.
Dalam acara Wisuda itu, Akademi Keperawatan (AKPER) Maranatha Kupang melepas sebanyak 118 orang ahli madya keperawatan, yang berarti total lulusan sampai saat ini berjumlah 914 orang.
"Sebagian besar telah terserap di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT), baik intansi pemerintah maupun swasta, ini membuktikan bahwa lulusan AKPER Maranataha Kupang tidak kalah bersaing, dengan lulusan-lulusan dari perguruan tinggi lain di Indonesia khususnya di NTT ini," ucapnya.
Aquilina juga berpesan kepada wisudawan/wisudawati bahwa sebagai tenaga profesional pemula, harus banyak berhubungan dengan kehidupan manusia dan kebutuhannya serta masalah-masalahnya. Para lulusan dituntut menguasai ketrampilan, dapat bekerja terencana, terarah, berkualitas dan mandiri.
"Jadilah pemberi pelayanan yang mau melayani, bukan pemberi pelayanan yang mau dilayani" tegasnya.
Adapun nama-nama wisuda lulusan terbaik yang dibacakan yakni; Viktoria Dala Ngapa asal Kabupaten Sabu Raijua dengan IPK 3,54. Maria Rosmini asal Kabupaten Lembata dengan IPK 3,50. Maria Kristina Olivia asal Kabupaten Sikka dengan IPK 3,47.
Ketiganya berpredikat sangat memuaskan. Aquilina berharap kesuksesan yang telah diraih oleh 118 lulusan ini hendaknya menjadi pendorong untuk rencana pendidikan lanjutan dikemudian hari.
Ketua Yayasan Maranatha Kupang, Gutten Alfrid K. Selan, S.Th juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi menyukseskan proses pendidikan di lembaga tersebut.
Alfrid berpesan kepada para lulusan untuk tetap berjuang dengan doa untuk segala yang dihadapi, "tetaplah bergantung dan berharap kepada Tuhan, karena hanya dialah satu-satunya sumber pertolongan kita, pakailah pesan ini sebagai bekal untuk menempuh kehidupan nyata, dan tetaplah tersenyum dalam setiap pelayanan meskipun kondisinya tidak memungkinkan untuk tersenyum" ucap Alfrid.*