Berita Flores Lembata Alor
Kasus Gigitan Anjing di Bajawa Cenderung Meningkat
masyarakat Kabupaten Ngada agar terus waspadai virus rabies dan ada upaya meminimalisir populasi anjing
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, BAJAWA -- Kasus gigitan anjing di Kabupaten Ngada cenderung meningkat setiap tahun. Hal ini menjadi peringatan (warning) bagi masyarakat Kabupaten Ngada agar terus waspadai virus rabies dan ada upaya meminimalisir populasi anjing serta aktif melakukan vaksinasi anjing.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, dr Renny Wahyuningsi kepada Pos Kupang, Rabu (19/10/2016). Menurut Renny, kasus rabies menjadi perhatian serius pemerintah saat ini karena satu orang saja yang meninggal akibat gigitan anjing sudah bisa dikatakan kejadian luar biasa (KLB).
"Kasus rabies harus ditangani secara menyeluruh di Flores. Kita liat di lapangan, populasi anjing semakin banyak. Banyangkan satu rumah bisa memiliki lima-enam ekor anjing," kata Renny.
Secara terpisah Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)pada Dinkes Ngada, Nona Tonda kepada Pos Kupang mengatakan, data kasus gigitan anjing lima tahun terkahir yakni, tahun 2012 sebanyak 995 kasus, semuanya selamat.
Tahun 2013, Ujar Nona Tonda, angka menurun menjadi 423 kasus, tiga orang meninggal dunia, tahun 2014 naik menjadi 725 kasus, semuanya selamat. Kemudian, tahun 2015 naik signifikan menjadi 1.296 kasus, semuanya selamat dan tahun 2016 keadaan September 616 kasus, dua orang sudah meninggal dunia. (*)