Dineri: Kalau Terbalik di Jurang Kami Mati Semua
Diduga akibat rem blong, dump truck Setia bernomor polisi EB 7282 PA terjungkal setelah keluar dari badan jalan nasional Trans Flores.
POS KUPANG.COM, BORONG - Diduga akibat rem blong, dump truck Setia bernomor polisi EB 7282 PA terjungkal setelah keluar dari badan jalan nasional Trans Flores lalu masuk ke dalam drainase yang dalamnya sekitar satu meter di Kampung Golo Mongkok, Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Jumat (21/10/2016) sekitar pukul 05.00 Wita.
Akibat terjungkalnya dump truck itu, kaca depan pecah, kaca samping kanan remuk dan hancur dan bagian depan mobil juga penyok. Sementara empat orang penumpang, yakni dua orang staf di Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Matim, Philipus Dineri dan Geovani Jampu, serta kondektur Yohan dan sopir bernama Wili mengalami luka-luka dan benturan keras pada tubuh mereka.
Philipus Dineri kepada Pos Kupang menceritakan, terbaliknya dump truck itu bukan karena sopir mengantuk, tapi karena rem blong. Selain itu, enam roda semuanya sudah botak. "Kami luka dan mengalami benturan keras," kata Dineri.
Dineri mengatakan, dump truck itu milik kontraktor bernama Tedi. Tedi adalah pemenang tender pengadaan ternak sapi. Dump truck tersebut digunakan untuk muat sapi pengadaan bagi masyarakat yang mendapatkanya.
"Kami antar ke Elar sapi itu dengan dump truck ini. Selama dalam perjalanan kami memang susah dengan dump truck yang mulai onar ini. Kami hanya berdoa mudah-mudahan sampai pulang dengan selamat. Kondisi bannya juga sudah botak semua. Dalam perjalanan kalau ban mulai hangus kami duduk istirahat siram air biar ban dingin baru kami jalan lagi. Semua ban tidak cocok lagi untuk jalan jauh dengan jelek seperti di Elar. Apalagi dump truck ini juga remnya sudah onar. Untung terbalik di sini, kalau terbalik di jurang di wilayah Poco Ranaka atau Elar kami pasti mati semua," kata Dineri.
Dineri mengatakan, sudah berulang kali mereka menyampaikan kepada kontraktor Tedi agar memperbaiki kondisi dump truck yang rusak seperti rem dan mengganti rodanya-rodanya, tetapi Tedi tidak mengiayakan.
"Kami tuntut kontraktor Tedi harus bertanggungjawab terhadap penderitaan kami akibat kecelakaan ini. Jangan hanya pikir untung baru tidak ingat orang lain," kata Dineri dengan nada kesal.
Kabid Peternakan Distannak Matim, Herman Kodi, ketika menghubungi Pos Kupang, Jumat (21/10/2016), membenarkan dump truck tersebut milik kontraktor Tedi selaku pemenang tender pengadaan sapi.
Ia mengatakan, pihaknya telah membawa empat korban berobat di bidan terdekat. "Mereka tuntut agar kontraktor bertanggungjawab terhadap mereka," kata Kodi. (rob)