Para Pengungsi Banjir Garut Sangat Membutuhkan Pakaian Bersih

Ratusan pengungsi yang tinggal di dekat rumahnya sekaligus lokasi banjir bandang terparah di Bojong Sudika,

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Para pengungsi di Bojong Sudika, Cimacan, Garut, terlihat kebingungan dengan nasib yang dederitanya akibat banjir yang memporak porandakan rumah tinggalnya, Kamis (22/9/2016) pagi. 

POS KUPANG.COM, GARUT --Ratusan pengungsi yang tinggal di dekat rumahnya sekaligus lokasi banjir bandang terparah di Bojong Sudika, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, sangat membutuhkan pakaian bersih.

"Kami di sini kayaknya daripada nasi lebih memilih pakaian bersih. Kami di sini sudah tak punya apa-apa. Kasihan anak-anak kami bajunya kotor dan yang basah dipaksa dipakaikan lagi," kata Enung (38), salah seorang korban banjir, Kamis (22/9/2016) dini hari.

Para pengungsi juga memerlukan pakaian dalam karena mayoritas pengungsi di sini perempuan dan anak-anak.

Para pengungsi laki-laki dewasa tidak tidur untuk memantau lokasi kejadian dan menjaga sisa harta bendanya yang mungkin bisa terselamatkan.

"Kalau kemarin kan tak bisa apa-apa, lumpurnya saja mencapai satu meter. Mudah-mudahan hari ini sudah mengering dan kami akan mencari harta benda kami yang mungkin masih ada sisa. Malam tadi tak hujan jadi sekarang mungkin lumpur sudah kering," kata dia.

Para pengungsi sebagian besar bangun pukul 03.00 WIB. Mereka tidak bisa tidur nyenyak karena harus berimpit-impitan dengan pengungsi lain dalam garasi kosong milik warga lain yang lokasinya lebih aman.

Sejak tengah malam tadi sampai sekarang, warga laki-laki berlalu lalang untuk memantau kondisi kampung mereka.

Hari ini pencarian korban akan dilakukan lagi di lokasi tersebut. Sesuai data dari warga setempat, masih ada delapan orang warganya yang hilang akibat banjir kemarin. (Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved