Jenazah Korban Tenggelam pada Embung di TTU Telah Dimakamkan

Korban ambil pipa yang selama ini terlepas untuk kemudian bersihkan pipa tersebut. Ironisnya, batang pisang tersebut terbalik hingga korban tenggelam.

Editor: Ferry Ndoen
apson benu
DIPADATI ILALANG -Kondisi embung konservasi di Kilometer Lima, Kelurahan 

POS KUPANG.COM, KEFAMENANU -Jenazah Carles Alen (26), warga Desa Fafinisu C, RT 07/RW 04 Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten TTU, yang tenggelam di cekdam Loel dan ditemukan Rabu (27/7/2016), akan dimakamkan hari ini, Jumat (28/7/2016).

Informasi yang dihimpu Pos Kupang, korban tenggelam saat hendak menyedot air demi kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, korban berinisiatif masuk ke dalam cekdam untuk ambil pipa yang selama ini terlepas untuk kemudian bersihkan pipa tersebut. Ironisnya, batang pisang tersebut terbalik sehingga korban pun tenggelam.

Korban yang bukan merupakan anak asli adalah seorang pengikut kapal milik orang Amerika bertahun-tahun. Baru saja datang menjenguk keluarga tercinta. Ayahnya bernama Paulus Alen yang adalah seorang tukang ternyata menemukan musibah yang tidak disangka. Selama ini masyarakat setempat mengambil air di desa tetangga seperti di Maubesi, Fauthao dan Oenaek.

Pasca korban tenggelam, ada tujuh orang anak kecil bermain di sekitar TKP. Korban tidak bisa bertindak dan lama kelamaan tenggelam termakan air. Apa daya anak-anak tersebut. Mereka pun segera menginformasikan masyarakat setempat hingga diteruskan ke badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) TTU.

Salah seorang keluarga yang enggan menyebutkan namanya dan sempat mendatangi TKP, mengatakan setelah korban berhasil dievakuasi, mayatnya tertidur tidak mengenakan baju. Hanya pakai celana. Perut tidak kembung. Ditemukan di dalam air
dekat batu besar di dasar cekdam.

"Setelah kasih pake habis peti langsung datang. Suntik formalin langsung taruh di peti dan do'a pelepasan menuju ke kediaman korban. Anak itu kerja ikut kapal milik orang Amerika. Dia punya HP sempat taruh di tempat tidur, tidak dibawa. Ada yang telepon tapi tidak angkat,"ujarnya.

BPBD TTU sempat mengalami kendala untuk mengevakuasi korban sehingga pihaknya menghubungi Tim Rescuer Kansar Kupang berjumlah 10 orang dengan menggunakan satu unit Truck Personil, 1 unit Rescue Car dilengkapi Palsar untuk melaksanakan operasi SAR. (abe)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved