Pemerintah Jangan Percaya Diri Sebut Dampak "Brexit" Tak Signfikan
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menghimbau agar Pemerintah cermat dalam menyikapi fenomena Brexit
POS KUPANG.COM, JAKARTA --Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menghimbau agar Pemerintah cermat dalam menyikapi fenomena Brexit dan berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan, khususnya di bidang ekonomi.
Hanafi menilai saat ini Indonesia terkoneksi dengan ekonomi dunia yang integral. Oleh karena itu, turbulensi yang terjadi di kawasan lain pastinya akan berdampak pula bagi Indonesia.
"Kalau saya melihat, Pemerintah Indonesia jangan terlalu yakin menyatakan Brexit hanya berdampak kecil, di jangka panjang pasti ada dampaknya, khususnya di sektor ekonomi," ujar Hanafi saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2016).
Dia mengatakan jika nantinya Inggris resmi keluar dari Uni Eropa (UE), bisa saja mereka memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan saat masih di UE, dalam menerima hasil ekspor dari Indonesia,
"Itu salah satu yang harus diwaspadai," tutur Hanafi.
Pemerintah diharapkan cermat dalam menentukan kebijakan. Terutama yang berkaitan langsung dengan ekspor dan impor dari Inggris.
Politisi Partai Amanat Nasional ini pun mengatakan, selain di bidang ekonomi, fenomena Brexit juga bisa berdampak pada sikap Inggris terhadap negara-negara asal imigran yang menetap di sana, khususnya negara-negara Asia.
"Satu hal lagi yang perlu dihitung oleh Pemerintah seandainya rezim baru di Inggris bergerak ke kanan adalah sikap politiknya tentang kedaulatan Indonesia terutama soal Papua misalnya, karena kelompok kanan itu memang cenderung antiimigran dan pro pemodal besar," ujar Hanafi.
Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) setelah 43 tahun dalam referendum bersejarah, referendum Britain Exit (Brexit).
Rakyat Inggris yang memilih 'keluar' atau 52 persen dengan perolehan suara sebanyak 17.410.742 orang, sedangkan yang memilih 'bergabung' ada 48 persen dengan perolehan suara sebanyak 16.141.241 orang. (Kompas.Com)
