Kamera Tersembunyi Ungkap Karyawan Boeing Takut Naik B787

Sebuah film dokumenter yang tayang di stasiun televisi Aj Jazeera mengungkap fakta sejumlah keluhan dan ketakutan karyawan dan mantan karyawan Boeing

Editor: Alfred Dama
Kamera Tersembunyi Ungkap Karyawan Boeing Takut Naik B787 - boeing-787-dreamliner_20160621_131502.jpg
YOSHIKAZU TSUNO / AFP
Salah satu Boeing 787 Dreamliner milik maskapai All Nippon Airways (ANA).
Kamera Tersembunyi Ungkap Karyawan Boeing Takut Naik B787 - pabrik-pesawat-boeing_20160621_131923.jpg
Boeing Images
Fasilitas perakitan Boeing 787 Dreamliner di South Carlonia, AS.

POS KUPANG.COM -- Sebuah film dokumenter yang tayang di stasiun televisi Aj Jazeera mengungkap fakta sejumlah keluhan dan ketakutan karyawan dan mantan karyawan Boeing yang merakit pesawat B787 Dreamliner.

Dengan kamera tersembunyi, salah seorang karyawan masuk ke fasilitas perakitan pesawat generasi terbaru Boeing itu di Charleston, South Carolina, AS dan menanyai sejumlah karyawan yang bekerja di sana.

Hasilnya, Dikutip KompasTekno dari AviationSquad, Selasa (20/6/2016), 10 dari 15 karyawan Boeing yang ditanya apakah mereka mau naik/terbang dengan pesawat yang sedang mereka rakit (B787), menjawab dengan tidak.

"(Desainnya) cacat, mungkin saya akan naik, tapi itu perbuatan nekat," kata seorang pekerja yang wajah dan suaranya disamarkan dalam video.

Pekerja lainnya menimpali, "Kami tidak merakitnya agar bisa terbang, kami merakitnya untuk dijual."

B787 Dreamliner memang menghadapi kendala teknis serius, bahkan dalam satu tahun saat resmi dioperasikan secara komersil pada 2013.

Setidaknya dalam tahun itu, ada empat insiden yang dialami oleh B787 yang dioperasikan oleh maskapai Jepang, ANA dan JAL, semuanya terkait dengan masalah baterai lithium-ion yang digunakan dalam pesawat.

Insiden tersebut mengakibatkan Federal Aviation Administration (FAA) meng-grounded atau mengeluarkan larangan terbang untuk semua tipe B787 di seluruh dunia, sebelum akhirnya Boeing melakukan tindakan korektif.

Tanggapan Boeing

Boeing sendiri mengatakan dokumenter tersebut bersifat bias. Kepada News.com.au, juru bicara Boeing mengatakan, "Komentar beberapa orang yang tidak jelas identitasnya yang bernada marah/kecewa membawa agenda pribadi, rekaman dengan kamera tersembunyi juga bertentangan dengan profesionalisme dan dedikasi yang ditunjukkan rekan kerja kami yang setiap hari membangun pesawat penumpang yang canggih."

Kepala Divisi 787 Larry Loffit mengatakan ia yakin terhadap proses perakitan yang dilakukan di fasilitas Boeing di South Carolina itu.

"Fokus utama yang dimiliki Boeing adalah memastikan keberlangsungan kelayakan terbang dan keamanan pesawat, integritas pesawat, dan kualitas pesawat yang keluar dari pabriknya."

Dokumenter berjudul Broken Dreams: The Boeing 787 yang dipublikasi pada tahun 2014 itu dibuat setelah Al Jazeera mendapat laporan kekhawatiran salah seorang karyawan Boeing tentang kualitas perakitan B787 Dreamliner di fasilitas di Charleston.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved