Berita Sumba

Darah Pendonor Mengandung Penyakit Menular Bahaya

Rambu Ana Kusrimi Hunga dari UTDT RSUD Umbu Rara Meha menjelaskan, sebelum digunakan, darah yang diambil dilakukan uji laboratorium

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Marsel Ali

Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang

POSKUPANG.CO, WAINGAPU -- Unit Transfusi Darah Terpadu (UTDT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu mengidentifikasi ada penyakit menular bahaya dalam darah yang disumbangkan pendonor.

Ada tiga jenis penyakit yang dominan ditemukan setelah dilakukan uji laboratorium terhadap sampel darah pendonor, yaitu Hepatitis B, Hepatitis C dan Spilis.

Rambu Ana Kusrimi Hunga dari UTDT RSUD Umbu Rara Meha menjelaskan, sebelum digunakan, darah yang diambil dilakukan uji laboratorium.

Apabila dari hasil screning diketahui ada darah yang mengandung penyakit maka darah tersebut tidak digunakan, selanjutnya darah dimusnahkan.

"Darah yang diambil wajib diperiksa. Biasanya proses screning sampai dapat hasil lamanya satu jam. Dari hasil screning, ada yang ditemukan mengandung penyakit hepatitis B, hepatitis C dan spilis. Yang sering ditemukan itu hepatitis B dan spilis," jelas Rambu Ana saat ditemui Jumat (17/6/2016).

Menurutnya, pihak UTDT RSUD Umbu Rara Meha akan menginformasi kepada pendonor yang bersangkutan.

"Sewaktu donor darah kami ambil data identitasnya. Kalau darahnya mengandung penyakit, kami hubungi yang bersangkutan kasih keterangan untuk ditindaklanjuti, misalnya segera memeriksa ke dokter," ujar Rambu Ana.

Sebelumnya, Rambu Ana mengungkapkan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sering mengalami kehabisan darah. Padahal di saat itu ada pasien membutuhkan transfusi darah.

"Darah kurang terus, karena kebutuhan darah banyak untuk pasien. Dalam seminggu 50 kantong darah kurang seminggu," ungkap Rambu Ana saat ditemui di sela-sela kegiatan donor darah di studio radio MAX FM di Kalu, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (11/6/2016) lalu.

Rambu Ana yang dikonfirmasi terkait ketersediaan darah menjelaskan, selain RSUD Umbu Rara Meha, UTDT juga melayani permintaan darah dari Rumah Sakit Imanuel dan Rumah Sakit Kristen Lindimara.

"Selama April-Mei 600 kantong darah masih kurang. Darah kurang terus," katanya.

Dia menyebut ada tiga jenis pasien yang penanganannya membutuhkan banyak darah, yaitu ibu melahirkan, malaria dan pasien yang menderita kanker servix.

"Kami punya stok darah. Kalau ada pasien masuk, kami kasih stok darah yang ada dulu. Dengan catatan keluarga pasien harus ganti darah walau bukan ganti darah (golongan darah) yang sama," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved