Pelaku Pembuang Dua Bayi di Maulafa Masih Misterius

Kami sudah bekerja maksimal dan akan terus melakukan penyisiran mencari keberadaan ibu bayi atau keluarga, dan kerabat pelaku

Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG/JOHN TAENA
Mayat bayi perempuan yang dibuang oleh orang tuanya di wilayah Daniel Selan (61), RT 012, RW 007, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamata Kelapa Lima, Kota Kupang. Sabtu (1/8/2015) 

POS KUPANG.COM, KUPANG- Polsek Maulafa hingga saat ini belum mampu menemukan oknum pelaku terkait penanganan dua kasus pembuangan bayi yang terjadi di wilayah Kecamatan Maulafa.

Berbagai upaya telah dilakukan aparat penyelidik Polsek Maulafa hingga penyisiran ke rumah kos kosan maupun ke rumah warga di wilayah Maulafa. Polisi masih memberi tanda tanya untuk mengungkap siapa pelaku dan siapa ibu bayi yang melahirkan dua bayi naas tersebut.

Kapolsek Maulafa, Kompol Sriyati, ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Rabu (8/6/2016) siang, mengatakan hingga saat ini anggota Polsek Maulafa masih berjuang keras mencari tahu informasi yang berhubungan dengan keberadaan pelaku dari kedua kasus pembuangan bayi tersebut.

Pihaknya telah melakukan berbagai cara namun belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan oknum pelaku yang terlibat dalam dua kasus tersebut.

"Kami sudah bekerja maksimal dan akan terus melakukan penyisiran mencari keberadaan ibu bayi atau keluarga, dan kerabat pelaku. Sudah lumayan lama pencarian namun kami belum menemukan informasi mengenai keberadaan pelaku,'' ujar Sriyati.

Saat penemuan bayi di Jalur 40 dan di wilayah Tofa, kata Sriyati, anggota Polsek Maulafa sudah bergerak cepat ke rumah warga, kos-kosan, puskesmas dan pustu setempat. Namun tidak ada informasi terkait pelaku.

"Saya turun langsung bertemu ketua RT/RW mencaritahu informasi namun tak ada satupun yang bisa dikembangkan mengenai keberadaan pelaku. Kemungkinan besar pelaku sudah lari ke luar Maulafa karena tak mungkin warga menyembunyikan pelaku hingga berlarut-larut,'' ungkapnya.

Terkait pembuangan bayi di Jalur 40, dia menduga pelaku bukan berasal dari warga setempat. Lokasi TKP di jalur sangat memungkinkan sehingga bisa dilakukan warga dari luar Maulafa. Namun TKP di Tofa, ia menduga pelaku bisa saja warga sekitar.

Aleks Pelandou (52) dan istri Anika Pelondou (50) pemilik halaman rumah tempat ditemukanya jasad bayi hingga kini masih tanda tanya siapa pelaku dibalik peristiwa keji itu. Keduanya tak menyangka pelaku nekat masuk halaman rumah mereka lalu membuang jasad bayi. Padahal lokasi TKP dikelilingi rumah dan bangunan.

"Kalau warga dari luar kenapa harus buang di sini. Kenapa tidak buang di jalan atau di Jalur 40 lebih sepi dan aman,'' ujar Aleks, saat ditemui dikediamanya, di RT 030/RW 011, Kelurahan Maulafa,Rabu (8/6/2016). Mereka menduga pelaku pembuang jasad bayi warga Maulafa namun warga berasal dari RT/RW lain.

Untuk diketahui kasus pembuangan bayi pertama, pada Sabtu (23/4/2016) pagi. Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di Tower RCTI, lokasi Jalur 40. Bayi malang ditemukan masih bernyawa dan sempat dilarikan ke RSU WZ Johanes Kupang. Namun akhirnya meninggal dunia.

Kasus pembuangan bayi lainnya, di wilayah Tofa. Warga digegerkan penemuan jasad bayi laki-laki berumur 24 minggu di halaman rumah warga RT 030/RW 011. Bayi naas ditemukan Aleks Pelondou (52) dan istri Anika Pelondou (50) dalam kondisi membusuk. (sel)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved