Plan Ingatkan Pemkab Nagekeo Soal Dampak Elnino
Plan Ibternasional Indonesia Prigram Unit Nagekeo mengingatkan Pemerintah Kabupaten Nagekeo tentang dampaj El Nino atau kemarau panjang. Selain beraki
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad
POS KUPANG.COM, MBAY -- Plan Ibternasional Indonesia Prigram Unit Nagekeo mengingatkan Pemerintah Kabupaten Nagekeo tentang dampaj El Nino atau kemarau panjang.
Selain berakibat pada krisis pangan dan air bersih, dampak Elnino bisa berakibat fatal pada kesehatan.
Peringatan Plan Internasional Indonesia itu disampaikan melalui workshop sehari yang berlangsung di Aula Stelamaris Gereja Centrum Mbay, Rabu (13/4/2016).
Dalam Workshop yang menghadirkan Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Nagekeo, Marsel Mau, Pejabat dari BPBD Nagekeo, Arifin Hal dan Disaster Risk Reduction Specialist Plan Kupang, Linda Rupidara itu, Plan Internasional Indonesia mengingatkan, Elnino berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup manusia baik dalam bentuk rawan pangan, krisis air bersih, banjir, kebakaran dan juga kesehatan.
Ketua FPRB Nagekeo, Marsel Mau mengatakan, dampak rumah kaca sudah dirasakan tidak saja di Nagekeo tapi di seluruh dunia. Kebakaran, banjir, kekeringan yang berdampak pada rawan pangan dan krisis air bersih merupakan efek dari rumah kaca. Karena itu butuh penanggulangan berkelanjutan.
"Mulailah dengan satu orang satu pohon," kata Marsel.
Sementara penanggulangan jangka pendek, Marsel mengatakan, harus dengan intervensi baik dàri pemerintah atau swasta. Kepala desa/ lurah, kata Marsel harus perkuat dengan data.
Disaster Risk Reduction Specialist Plan Kupang, Linda Rupidara, mengatakan penanganan resiko bencana harus kolaborasi semua sektor dan dilakukan sedini mungkin.
Peringatan Plan soal resiko Elnino itu juga disampaikan Manager Plan Unit Prigram Nagekeo, Yahya Ado ketika hadir dalam Konfrensi Pers yang digelar Bagian Hunas Setda Nagekeo di Rumah Jabatan Bupati Nagekeo, Jumat (16/4/2016) malam.
Yahya mengatakan, situasi di Nagekeo terkait kemarau panjang bukan lagi situasi normal. "Kondisinya sudah ekstrim terutama berkaitan dengan ketersediaan air bersih dan pangan di beberapa desa," kata Yahya.
Karena itu Yahya berharap ada penanganan secepat mungkin agar dampak dari kekeringan panjang tidak meluas.
Anggota Komisi C DPRD Nagekeo, Antonius Moti yang dihubungi Sabtu (16/4/2016), menilai Pemerintah Nagekeo lamban dalam mengantisipasi dan menangani dampak El Nino.
"Ada kesan pembiaran terhadap situasi ini. Padahal seharusnya bisa diantisipasi. Masyarakat sudah berteriak lapar, pemerintah masih seminar," kata Anton.
Bupati Elias: "Nagekeo Belum Darurat Bencana"
Bupati Nagekeo Elias Djo menegaskan, meski pun dampak El Nino berupa kekeribgan, krisis air bersih dan kekurangan pangan di beberapa desa du daerah itu, mamun Nagekeo belum sampai darurat bencana.
"Kalau krisis air bersih, kita akui terjadi di beberapa desa. Kita akan bantu pendistribusian dengan mobil tangki dari BLUD SPAM dan Dinas Sosial tetapi tidak dari rumah ke rumah. Mobil tangki suplai ke penampung, masyarakat ambil dari penampung," kata Elias.