Sembilan Jembatan Tidak Rampung Ganggu Balapan Tour de Flores
Satu buah jembatan di wilayah Kabupaten Nagekeo yang sementara dibangun 2016.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Laporan wartawan Pos Kupang, Eugenius Mo'a
POS KUPANG.COM, RUTENG - Jadwal balap sepeda terbesar pertama di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Tour de Flores (TdF) digelar 16 Mei 2016 atau sekitar sebulan mendatang.
Balapan menyelesaikan lima atape dari Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur sampai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, bakal terganjal kesiapan ruas jalan yang kelak dilintasi.
Delapan buah jembatan bermasalah di ruas jalan nasional terdapat di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), proyek tahun 2015 tidak selesai dikerjakan.
Satu buah jembatan di wilayah Kabupaten Nagekeo yang
sementara dibangun 2016.
Pengamatan Pos Kupang selama pekan lalu, delapan jembatan dalam ruas jalan nasional lintas Flores terdapat di sepanjang rute Ruteng-Wae Rana, Kecamatan Kota Komba, Matim.
Meski tidak nyaman dilintasi, diantara jembatan konstruksi beton itu telah ditutupi urukan tanah, kerikil dan pasir. Pada musim penuh hujan lumpur dan becek.
Satu buah jembatan terdapat di Kampung Aekipa, Kecamatan
Boawae, Kabupaten Nagekeo didanai APBN 2016 mulai dikerjakan pondasinya. Jembatan lama dirobohkan dibangun jembatan baru.
Untuk lalu lintas kendaraan umum disediakan jalan darurat di samping jembatan lama.
Menurut penjelasan penyelenggara TdF dalam rapat dengan Pemkab Manggarai, Senin (11/4/2016), ruas jalan yang dilintasi pebalap TDF harus bebas dari lubang, pasir, lumpur dan batu.
Jalan yang tidak bersih mengganggu balapan dan membahayakan pebalap.