Keracunan Miras Oplosan Belu
Bapak dan Kakak Tewas, Agus Sekarat
Pesta panen jagung di Kampung Weklekat, Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Senin (11/4/2016) berujung duka.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Pesta panen jagung di Kampung Weklekat, Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Senin (11/4/2016) berujung duka.
Betapa tidak, panen jagung yang melibatkan satu keluarga besar ini berakhir tragis dengan tewasnya seorang ayah dan seorang anaknya.
Sementara tujuh (bukan lima, red) lainnya sekarat
Peristiwa ini diduga akibat minuman keras (miras) oplosan yang dikonsumsi warga seusai memanen jagung milik salah satu keluarga di kampung itu.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang di Rumah Sakit Umum Atambua, dua korban yang meninggal antara lain, Simon Asten dan Yohanes Mau. Sumber Pos Kupang semalam.
Menyebutkan, dua korban ini adalah ayah dan anak. Dan satu anaknya lagi bernama Agustinus Luan juga sekarat karena bersama-sama mereka mengkonsumsi miras oplosan ini.
"Dua korban yang meninggal adalah ayah dan anak kandung," kata sumber Pos Kupang.
Menurut salah satu keluarga korban, kedua korban ini mengkonsumsi miras yang dibeli dari pasar Lahurus pada Minggu (10/4/2016).
Lalu pada Senin (11/4/2016) miras oplosan ini dikonsumsi beramai-ramai pada saat acara panen jagung di kebun salah satu keluarga.
Setelah mengkonsumsi miras ini, para korban muntah-muntah dan akhirnya kedua korban tewas.
"Korban yang meninggal itu kakek saya yang umur 76 tahun meninggal tadi sore pukul 17.00 wita dan om saya berumur 40- an tahun meninggal tadi padi pukul 10.00 wita. Sedangkan lima orang lainnya sekarat dibawa ke ruah sakit Atambua," ujar sumber Pos Kupang.
Pantauan Pos Kupang, sekitar pukul 20.00 wita semalam, dalam ruang tindakan IGD ini ada lima korban yang dirawat intensif.
Para petugas sibuk memberikan suntikan untuk menenangkan mereka. Ada yang tampak berusaha untuk muntah, ada yang tidur lemas.
Dokter jaga pada tindakan IGD RSU Atambua, dr. Robert kepada wartawan mengatakan, sejak ketujuh korban tiba di rumah sakit itu, pihaknya telah memberikan tindakan medis dengan memberikan obat lambung dan suntikan antibiotik.
Kepada dokter Robert, para pasien mengaku bahwa mereka secara beramai-ramai mengkosumsi miras lokal yang diduga oplosan. Namun dokter Robert belum bisa memastikan kepastian penyebab sakit dari para korban.
