Pilgub DKI Jakarta

Pernyataan Yusril Dikhawatirkan Picu Sentimen Agama di Priok

Politisasi SARA terhadap wacana relokasi Luar Batang ini menurutnya sebagai langkah yang keterlaluan.

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA
Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra dalam acara peluncuran buku ensiklopedinya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (6/2/2016) 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

POS KUPANG.COM -- Tokoh muda Tanjung Priok, Jakarta, Ahmad Sahroni mengecam keras pihak-pihak yang menggunakan isu SARA dalam kasus relokasi di Luar Batang.

Menurutnya tuduhan Yusril Ihza Mahendra terhadap Gubernur DKI Jakarta Ahok yang akan menggusur Masjid Luar Batang berikut makam Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus akan menyulut sentimen agama.

Politisasi SARA terhadap wacana relokasi Luar Batang ini menurutnya sebagai langkah yang keterlaluan.

Terlebih hal ini dilakukan disaat menghangatnya proses pencalonan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada Serentak 2017 mendatang yang akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

“Sungguh keterlaluan kalau menggunakan isu sara untuk membunuh karakter seseorang. Lagian itu tidak faktanya. Surat dari kecamatan tentang relokasi itu tidak menyebutkan akan menggusur makam,” tutur Anggota DPR dari Fraksi NasDem ini.

Dalam pengamatannya, kasus relokasi Luar Batang ini sudah melebar kemana-mana.

Pada awalnya yang dipersoalkan adalah relokasi warga di di Luar Batang untuk kepentingan revitalisasi Kawasan wisata Sunda Kelapa.

Hal ini sendiri sudah dibantah Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti dimuat di berbagai media massa.

Roni berujar ada pihak yang seolah nampak tidak puas dengan bantahan langsung dari Ahok.

Masalah rencana penggusuran di geser menjadi membongkar makam keramat Luar Batang.

Hal ini menurutnya sengaja dilakukan untuk menaikan sentiment SARA yang justru akan berdampak panjang dan buruk bagi warga.

“Bisa-bisa isu tersebut blunder dan sentimen agama kembali merebak,” sesalnya.

Ia menyadari bahwa memanasnya suhu politik di antara Yusril dan Ahok ini untuk kepentingan Pilkada 2017.

Namun demikian dia sama sekali tidak menyetujui segala bentuk tindakan yang berhubungan dengan SARA dipolitisasi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved