Teror di Eropa Berakar pada Isu Sosial, Situasi yang Membuat Semua Jadi Pecundang

Apa yang mendorong seorang pemuda Muslim mengkhianati negeri tempat ia dilahirkan dan membunuh saudaranya sendiri?

Editor: Alfred Dama
AFP PHOTO / JOHN THYS
Penumpang pesawat dievakuasi dari Bandara Brussels di Zaventem, Belgia setelah dua ledakan bom yang terjadi pada Selasa (22/3/2016). 

Ideologi radikal Islam pada dasarnya bersifat totaliter. Faham tersebut menawarkan jalan keluar sederhana buat mereka yang tidak puas. Ideologi yang merupakan interpretasi menyimpang dari Islam itu berbenturan dengan nilai-nilai liberal masyarakat Eropa, maka sulit dibantah bahwa ISIS lalu menjadi katalisator utama serangan teror terhadap “kaum kafir” di barat.

Negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Inggris dan Belgia menyaksikan bagaimana ribuan pemuda Muslim yang marah dan kecewa itu lalu pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Inilah yang kita saksikan

Mereka yakin bisa berkontribusi membangun kekhalifahan utopis dengan membantai mereka yang berbeda keyakinan. Mereka juga berkontribusi dengan kembali ke negara asalnya dan melakukan balas dendam atas kejahatan "imperialis barat" di Timur Tengah dan kawasan lain di dunia. Inilah yang kita saksikan saat ini.

Bisa dipastikan, masyarakat Barat akan menjawab tantangan itu dengan meningkatkan keamanan. Kita akan menyaksikan penambahan anggaran keamanan di semua negara Eropa. Langkah tersebut benar dan diperlukan. Namun, Eropa juga harus mendorong upaya integrasi kaum migran dan menyambut mereka ke dalam masyarakat.

Bagaimanapun juga negara-negara Barat membutuhkan mereka untuk menjalankan roda perekonomian. Eropa juga harus memastikan mereka menikmati kesempatan yang sama di sistem pendidikan dan pasar tenaga kerja.

Jika integrasi gagal, Eropa akan menyaksikan ekspansi kaum muda Muslim yang diliput ketidakpuasan dan – dengan panduan ideologi radikal – akan meluapkan dendam dengan meletakkan bom di jantung masyarakat dalam upaya membunuh kebebasan.

Itu adalah situasi yang membuat semua pihak yang terlibat menjadi pecundang. (DW/Kompas.com)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved