Teror Bom Belgia
Eropa Dalam Status Siaga Tinggi
Sejumlah negara di Eropa siaga tinggi dengan meningkatkan penjagaan dan patroli keamanan di kota-kota mereka
POS KUPANG.COM, PARIS- Sejumlah negara di Eropa siaga tinggi dengan meningkatkan penjagaan dan patroli keamanan di kota-kota mereka. Mereka khawatir menjadi target serangan seperti di Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016), atau di Paris, Perancis, November tahun lalu.
Korban tewas akibat ledakan di Brussels, sementara ini telah meningkat menjadi hampir 30 orang. Bloomberg melaporkan, informasi dari Otoritas Transporasi Brussel STIB mengatakan bahwa korban tewas akibat ledakan di stasiun metro Maalbeek telah menjadi 15 orang.
Dengan demikian, jumlah korban tewas secara keseluruhan dengan akibat ledakan di Bandara Zaventem telah menjadi 28 orang. Jumlah total itu jika merujuk laporan media Brussels yang menyebut bawah korban tewas di bandara ada 13 orang.
Laporan lain menyebutkan, korban tewas di bandara ada 17 orang. Informasi yang pasti dari kepolisian belum dirilis.
Terkait dengan tiga ledakan di dua tempat di Belgia, yakni dua ledakan di Bandara Zaventem dan satu di stasiun metro Maalbeek, diduga dilakukan jaringan teroris Paris. Serangan teror di Paris, 13 November 2015 telah menewaskan lebih dari 130 orang.
Media Belgia, VTM dan RTBF, mengutip penjelasan jaksa federal mengatakan, ledakan di bandara diduga akibat serangan bom bunuh diri. Namun, belum ada keterangan resmi dari kepolisian.
Ledakan di bandara dan stasiun itu terjadi empat hari setelah penangkapan Salah Abdeslam (26), salah satu pelaku teror Paris, yang selamat. Ia sebelumnya merupakan buronan paling dicari di seluruh Eropa.
Otoritas keamanan di Inggris, Perancis, Belanda, Denmark, Swedia, dan Finlandia secara terbuka mengumumkan peningkatan keamanan di berbagai fasilitas publik.
Presiden Perancis, Francois Hollande, menggelar pertemuan darurat dengan para menteri senior, polisi, dan militer, sebagai bentuk respons kewaspadaan menyusul serangan di Brussels.
Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve, dan Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian, termasuk pejabat yang diminta hadir dalam pertemuan itu.
Perancis sejauh ini masih terluka akibat serangan teror di enam tempat di Paris, November tahun lalu. Polisi Paris, kota yang berjarak 315 km dari Brussels, ibu kota Belgia, meningkatkan penjagaan.
Sementara di Inggris, polisi meningkatkan patrol dan penjagaan di tempat-tempat umum dan vital di seluruh wilaya. Peningkatan keamanan dilakukan di simpul-simpul transportasi publik.
Pejabat kontra-terorisme paling senior di Inggris, Mark Rowley, mengatakan, langkah pencegahan harus dilakukan.
"Khusus di London khusus, Metropolitan Police Service telah memobilisasi petugas tambahan, yang akan melakukan patroli di lokasi-lokasi penting di sekitar ibukota termasuk jaringan transportasi," kata Rowley dalam sebuah pernyataan.
"Kami memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Belgia dan akan terus memantau situasi," tambah Rowley.
