Jika Melihat Gerhana Matahari Langsung, Ini Tips Buat Anda

Dokter spesialis mata RSUD dr Kanudjoso Balikpapan dr N Baskoro PK SpM mengimbau tidak boleh melihat dengan mata telanjang saat Matahari terbuka setel

Editor: Alfred Dama
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga mencoba kacamata gerhana matahari total (GMT) di Planetarium TIM Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2016). Planetarium akan memfasilitasi warga yang hendak menyaksikan fenomena gerhana matahari. 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk tidak melihat gerhana matahari, Rabu (9/3/2016) nanti dengan penglihatan langsung karena bisa mengakibatkan gangguan mata.

Dokter spesialis mata RSUD dr Kanudjoso Balikpapan dr N Baskoro PK SpM mengimbau tidak boleh melihat dengan mata telanjang saat Matahari terbuka setelah tertutup Bulan.

Cahaya Matahari sesaat setelah tertutup Bulan berpotensi menyebarkan radiasi tinggi dan berbahaya untuk kesehatan mata. Saat itu radiasi yang berasal dari Matahari membahayakan retina hingga kebagian dalam makula. Cahaya yang masuk mata merusak makula pada kedua bola mata, dan akhirnya bisa menyebabkan kerusakan penglihatan hingga kebutaan.

Makula adalah daerah kecil yang berbentuk bulat, terletak di bagian belakang retina dengan jarak sejauh 3,5 mm dari temporal dan 0,5 mm lebih kecil terhadap diskus. Makula terlihat dengan mudah karena bebas dari pembuluh darah retina. Di pusat makula terdapat daerah lekukan yang disebut fovea.

Fovea merupakan daerah yang terdiri dari sel‑sel konus. Sel konus itu sendiri sel berbentuk kerucut yang diperlukan untuk kemampuan melihat yang lebih rinci dan untuk menerima persepsi warna.

Radiasi yang keluar saat GMT merusak sel‑sel kerucut di makula, hingga membakar makula baik secara parsial ataupun masif.

Dari gelap terbitlah terang, di situlah letak bagian paling berbahaya dalam peristiwa GMT. Seperti tukang las yang harus melindungi matanya dengan kacamata dari sinar yang dihasilkan saat mengelas besi. Seperti itulah mata harus dilindungi saat meyaksikan GMT.

Sangat tidak disarankan bagi masyarakat melihat tanpa menggunakan pelindung. Kendati saat tertutupnya Matahari total, merupakan waktu aman memandang Matahari dengan leluasa.

Namun, kita perlu waspada ketika momentum berakhirnya GMT tersebut. Penggunaan kacamata khusus dengan filter alumunium chromium atau filter perak (polaroid), media seperti baskom di air, lubang jarum, atau media apapun yang prinsipnya menghalangi pandangan mata langsung menatap Matahari.

Jika kelewatan, dan terpapar sinar Matahari langsung apa yang harus dilakukan? Berikut langkah-langkahnya:

1. segera palingkan wajah dan tutup mata selama 5 ‑ 15 menit
2. Lalu kompres mata dengan air dingin
3. lalu buka mata perlahan‑lahan,
4. jika penglihatan masih gelap, membayang atau bahkan tidak dapat melihat. Segera dibawa ke dokter mata untuk diperiksa.(Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau)

Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com  atau http://kupang.tribunnews.com

Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved