Penonton bayaran "Alay", Uang, dan Keinginan Dekat dengan Artis

Kasus pencabulan yang dilakukan penyanyi dangdut Saipul Jamil kepada penonton bayaran, DS

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Penonton bayaran dalam shooting program sebuah acara televisi swasta di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (3/8/2012). Keberadaan penonton bayaran ini menghidupkan suasana acara tersebut sehingga terlihat semarak. 

POS KUPANG.COM, JAKARTA --Kasus pencabulan yang dilakukan penyanyi dangdut Saipul Jamil kepada penonton bayaran, DS, telah menjadi buah bibir masyarakat. Tak sedikit pula yang merasa penasaran bagaimana para pesorak itu bisa lebih dekat dengan sang idola.

Berikut penuturan singkat Adrian (19), seorang penonton bayaran yang biasa dikoordinasi oleh agen atau yang biasa dikenal dengan istilah penonton "alay".

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu tak menampik bahwa ada interaksi antara artis dan penonton yang kerap terjadi setelah program acara di stasiun televisi berkait selesai mengudara.

"Ya di antara penonton sama artis ada yang kayak gitu," kata Adrian saat berbincang dengan Kompas.com di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (24/2/2016).

Adrian yang biasa mendapat bayaran Rp 100.000 untuk sekali menjadi pesorak layar kaca mengatakan, beberapa temannya mengaku pernah jalan bareng dengan artis yang mereka tonton.

Sayangnya, ia enggan membeberkan secara gamblang aktivitas apa yang dilakukan sang artis bersama penonton bayaran itu. Menurut dia, ketika penonton bayaran dan artis memilih berjalan berdua, itu merupakan sebuah privasi.

"Itu kan privasi mereka masing-masing untuk seperti itu," kata dia.

Saat ditanya apakah pernah ditawari jalan bareng artis, ia spontan menjawab, "Kalau gue sih belum, eh kok belum, enggak pernah kok," katanya dengan nada gugup.

Secara pribadi Adrian mengaku tergiur dengan sejumlah uang yang akan didapatnya ketika menerima tawaran untuk menjadi penonton "alay".

"Agensi datang secara pribadi, 'Mau enggak, budget-nya lumayan lho'. Ya terima dong," kata dia.

Hal serupa diakui Deden (20). Lelaki asal Jonggol, Jawa Barat, tersebut mengaku tertarik mencari peruntungan setelah diajak oleh bibinya yang lebih dulu menjadi penonton bayaran.

Selain karena uang, Deden rupanya juga ingin belajar langsung dari artis yang ia tonton.

"Sebenarnya pengin sambil belajar sih cara-cara nyanyi kayak gimana gitu," ucap Deden yang bisa mendapatkan Rp 60.000 sehari dari aktivitasnya sebagai penonton bayaran.

Bagi Deden, bisa dekat dengan artis merupakan sebuah kesenangan. Dirinya malah berharap ada seorang penyanyi yang mau mengajarinya berolah vokal.

"Kalau diajarin mau. Tapi kalau negur artis takut, takut enggak ditanggapi kalau gue sapa," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved