Waspadai Puncak Musim Hujan

Akibatnya jagung atau tanaman palawija bahkan padi tada hujan yang sudah ditanam terancam

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
istimewa
hujan 

POS KUPANG.COM - Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur kini memasuki musim hujan setelah kemarau panjang melanda. Selama musim kemarau, hampir semua wilayah mengalami dampak kekeringan yang luar biasa, bahkan awal musim hujan mundur beberapa bulan membuat para petani di NTT terkecoh.

Akibatnya jagung atau tanaman palawija bahkan padi tada hujan yang sudah ditanam terancam kekeringan karena hujan yang pernah turun di akhir tahun 2015 lalu, kemudian tidak pernah lagi turun.

Saat ini hujan yang dinanti-nantikan masyarakat akhirnya datang juga. Ini ditandai dengan intensitas hujan yang semakin banyak di beberapa daerah. Tentu saja masyarakat merasa senang karena hujan ini juga menjadi harapan masyarakat agar tanaman yang sudah ditanam bisa kembali segar dan bisa hidup hingga saatnya musim panen nanti.

Namun, tidak semua warga merasa senang dengan hujan, sebab di beberapa daerah terjadi hujan yang berlebihan hingga mengakibatkan banjir. Apalagi tanah yang tadinya gersang kini secara tiba-tiba pula harus menampung kapasitas air hujan yang besar. Inilah yang menyebabkan banjir dan banjir bandang di beberapa daerah.

Di Ende puluhan rumah di empat desa rusak parah. Demikian pun di Dampek, Kabupaten Manggarai Timur dan Reok, Kabupaten Manggarai, pemukiman warga, fasilitas umum serta lahan persawahan rusak terendam banjir.

Di Kabupaten Manggarai, hujan lebat yang mengguyur Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Sabtu malam (30/1/2016) sampai Minggu dinihari (31/1/2016), membawa malapetaka bagi warga Kecamatan Reok. Pemukiman warga di Dusun Tanah Putih, Kelurahan Mata Air dan di Dusun Gadong, Desa Selama serta Terminal penumpang di Reok terendam luapan banjir setinggi 1-2 meter, luapan dari Wae Pesi.

Kita harus sadar bahwa hujan lebat di daratan Flores ini masih awal atau baru mulai meski secara teoretis musim hujan sudah mulai sejak beberapa bulan lalu. Ini artinya, kita harus mewaspadai musim hujan hingga puncak musim hujan sekitar akhir bulan ini.

Kita harus tahu bahwa wilayah NTT selalu mengalami kekeringan yang panjang dan musim hujan yang pendek. Namun musim hujan yang pendek ini selalu disertai dengan intensitas tinggi serta disertai dengan angin kencang yang juga memicu gelombang laut tinggi.

Inilah yang mesti kita waspadai sebab dengan kondisi ini bisa saja terjadi bencana alam mulai dari banjir yang menggenang, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang serta gelombang tinggi yang merusak pemukiman warga di tepi pantai.
Sehingga kita menyarankan agar seluruh warga NTT harus bersiap dan mewaspadai ancaman bencana ini.

Pemerintah juga harus sudah mengkondisikan aparatnya untuk mengintisipasi dan menanggulangi akibat atau dampak bencana alam. Sehingga bila benar-benar terjadi bencana maka manajemen bencana sudah bisa digunakan atau kita tidak perlu panik lagi. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved