Memancing Asyik di Kampung Tambak Garam di Maumere

Murah dan terjangkau. Itulah kesan yang terucap dari para pemancing mania Maumere yang sering melakukan aktivitas memancing di lokasi pemancingan Kamp

Editor: Alfred Dama
Memancing Asyik di Kampung Tambak Garam di Maumere - pancing-ikan_20160117_235825.jpg
Pos Kupang/ Aris Ninu
Asyiknya memancing di Kolam Pemancingan Kampung Tambak Garam di Maumere.
Memancing Asyik di Kampung Tambak Garam di Maumere - lokasi-pancing-tambak-garam_20160117_235615.jpg
Pos Kupang/ Aris Ninu
Pemancingan Kampung Tambak Garam di Maumere.

Budi yang hobby mancing dari kecil menjelaskan, ada dua istilah yang sering digunakan oleh para pemancing.

Istilah pertama adalah strike yang artinya umpan yang dibuang pemancing di laut atau pun di kolam ikan ditangkap atau dimakan ikan dan ikan itu berhasil sampai di tangan pemancing.

Istilah kedua adalah rillis yang artinya, ikan hasil tangkapan para pemancing dilepas kembali ke laut atau kolam ikan karena berbagai alasan seperti ikan kecil atau saat mancing hanya untuk senang-senang saja.

Pemilik Lokasi Mancing Tambak Garam, Halim Eko, kepada Pos Kupang di kediamannya di jalan Anyelir Perumnas Maumere, mengatakan, lokasi mancing tambak garam yang diikelolanya saat ini adalah lahan milik Pemerintah Kabupaten Sikka namun telah dikelola oleh orang tuanya sejak tahun 1979 melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Sikka.

Sebelum dijadikan tempat untuk mancing lokasi ini hanya untuk memelihara ikan bandeng oleh orang tuanya.

Namun hasilnya kurang ada disebabkan struktur tanah labil dan juga tidak bisa menampung air laut yang banyak maka diubah menjadi lahan pancing khusus ikan bandeng air asin.

Proses merenovasi petak tambak ikan ini membutuhkan waktu yang lama. Butuh tiga tahun untuk menyelesaikan tiga petak ini.

Membuatnya pun dengan cara manual mulai cangkul dan cor. Dulunya didinding tembok menggunakan bahan dari tanah tapi karena selalu jebol akhirnya menggunakan dinding cor.

Usai menyelesaikan pembuatan petak pemancingan dimulai membuka usaha pemancingan dari tahun 2015 sekitar bulan Febuari. Bibit pertama yang disebar sekitar 30 ribu ekor.

"Lokasi mancing tambak garam dulunya tidak seperti ini. Sebelum dibuat untuk tempat pemancingan, tambak ini hanya untuk memelihara ikan bandeng dan dinding tambak hanya menggunakan tanah. Sekarang baru saya buat dindingnya dengan tembok cor, " ujar Mas Eko.

Ia mengharapkan pemerintah mengizinkan lahan tambak yang kosong untuk di kelola. Pasalnya, lahan yang kosong bisa dimanfaatkan untuk membuat tambak, lokasi pemancingan ataupun tempat untuk melakukan studi penelitian bagi pelajar ataupun mahasiswa.

"Di tambak ini selain aktifitas memancing sering juga dimanfaatkan oleh pelajar SMK Negeri 2 Maumere dan Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Unipa Maumere untuk melakukan penelitian atau kerja praktek, " ungkap Mas Eko.

Namun untuk sekarang, lahan tambak pemancingan untuk sementara ditutup.

"Saya menutup karena ikan-ikan masih kecil, belum ada bibit baru dan juga masih mengupayakan membuat beberapa tempat-tempat duduk bagi para pemancing agar nyaman dan tidak terlalu panas saat memancing, " ujarnya.

Ia menyadari masih banyak kekurangan yang belum terpenuhi di lokasi mencingnya saat ini.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved