Timor-NTT Kesulitan Air Pemerintah Fokus Bangun Embung
Karena itu, masyarakat perlu mendukung program pemerintah terkait bidang sumber daya air (SDA), khususnya pembangunan embung
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen

POS KUPANG.COM, KUPANG - Melihat kondisi iklim yang tidak menentu akibat pengaruh iklim global (pemanasan global) maka wilayah NTT khususnya Pulau Timor dan kepulauan sekitar akan mengalami krisis air. Karena itu, pemerintah fokus membangun embung untuk menopang kebutuhan air baku masyarakat.
Kondisi ini dibenarkan Kasatker PJSA NT II, Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II, Ir. Marthen Tella, MT melalui PPK PKSDA wilayah Timor dan kepulauan, Ir. Junus Djobo, Msi, saat ditemui di kantornya, Selasa (12/1/2016) siang.
"Masalah sumber daya air pada lima atau enam tahun ke depan NTT, khususnya Pulau Timor dan kepulauan sekitar, Rote, Sabu dan Alor akan mengalami kondisi krisis air. Untuk mengantisipasi masalah kebutuhan air baku masyarakat, pemerintah pusat terus mendorong untuk dibangun embung serbaga guna untuk menopang kebutuhan air baku masyarakat. Karena itu, masyarakat perlu mendukung program pemerintah terkait bidang sumber daya air (SDA), khususnya pembangunan embung," kata Junus Djobo.
Junus yang baru menggantikan Frengky Welkis, ST sebagai PPK PKSDA Timor dan kepulauan mengatakan, fungsi embung dibangun untuk menampung air saat musim hujan.
"Jadi kalau el nino dan tidak ada hujan maka perut embung pun kosong karea tidak menampung air. Namun jika curah hujan cukup maka embung akan menampung air untuk nantinya bisa disuplai pengaturannya untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat pada saat masuk musim kemarau," jelasnya.
Secara terpisah, Kasatker PJSA NT II, Ir. Marthen Tella, MT mengaku pada tahun anggaran (TA) 2016, pemerintah pusat menggelontorkan dana APBN melalui Kementrian PU untuk membangun 101 embung serba guna (multi fungsi) di Propinsi NTT.
"Embung serbaguna atau multi fungsi untuk pemenuhan kebutuhan air baku baik untuk kebutuhan air bagi manusia, juga untuk pertanian dan lainnya. Sedangkan pada tahun anggaran 2015 melalui alokasi dana APBN pemerintah pusat membangun 137 embung serbaguna di NTT," jelas Marthen Tella.
Pada bagian lain, saat Pos Kupang menanyakan soal rencana pembangunan waduk (bedungan) di wilayah NTT, Marten Tella mengatakan, saat ini sudah dan sedang berproses pembangunan Waduk Raknamo di wilayah Kabupaten Kupang dan Waduk Rotiklot, di Kabupaten Belu.
Tentang pembangunan waduk di Sikka serta Waduk Temef, di Kabupaten TTS, Marthen mengaku masih dalam proses desain.
Soal lanjutan pembangunan Waduk Kolhua, di wilayah Kolhua, Kota Kupang karena 560 ribu masyarakat di Kota Kupang terus mengalami krisis air bersih, Marten mengatakan, pihaknya siap membangun namun masalah lahan harus diselesaikan pemerintah setempat. "Kalau soal pembangunan Waduk Kolhua, tanya saja ke masyarakat Kolhua," kata Marten. (fen)