Penyiar Radio yang Hobi Masak
Gadis berkacamata ini ternyata sudah lama menggeluti dunia jurnalistik menjadi penyiar radio. Sejak bersekolah di SMAN 1 Larantuka 2003 silam, Sefi me
Penulis: Felix Janggu | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Sefi tidak asing bagi pendengar setia radio stasiun pemerintah daerah (RSPD) Flores Timur. Dia mengasuh program Parlementari, Suara Renha, Tutu Koda yang menyapa pendengarnya setiap malam.
"Menjadi penyiar radio itu seperti orang gila. Berbicara sendiri, tertawa sendiri dan mendengar suara sendiri di studio," cerita Sefi saat berbincang santai di Duta Kafe Gedung OMK Keuskupan Larantuka, Kamis (3/12/2015).
"Bahkan ketika putus cinta pun kita tidak sadar akan hal itu. Saat berbicara di studio, kita kembali bersemangat. Saya memang sangat mencintai pekerjaan ini," cerita putri pasangan ibu Katarina B. Ruron dan ayah almarhum Frans Daniel Belang sambil tertawa.
Gadis berkacamata ini ternyata sudah lama menggeluti dunia jurnalistik menjadi penyiar radio. Sejak bersekolah di SMAN 1 Larantuka 2003 silam, Sefi menjadi penyiar di Drinky FM.
"Pertama kali saya tampil itu pas Valentine 14 Februari 2003. Itu pengalaman pertama saya. Selesai SMA tetap menjadi penyiar," kata Sefi.
Empat tahun Sefi menggeluti dunia jurnalistik hingga 2008 dia menyadari pentingnya mempelajari khusus tentang penyiaran.
"Tahun 2004-2008 saya kerja di Mia200-FM, mengasuh program remaja dan informasi umum. Saya sudah dibekali pengetahuan untuk terjun ke lapangan," kata gadis berzodiak Capricorn ini.
Sefi bercita-cita memiliki stasiun sendiri dan akan mengelolahnya sendiri.
"Saya ingin punya stasius radio sendiri. Hidup saya ada di radio. Saya lihat pemilik stasiun selama ini mendirikan stasiun radio hanya untuk hobi, idealisme belum mereka miliki," kata lulusan Universitas Merdeka Malang 2012 itu.*
Ikuti terus berita-berita terkini dan menarik dari http://pos-kupang.com atau http://kupang.tribunnews.com
Like Facebook www.facebook.com/poskupang
Follow Twitter https://twitter.com/poskupang