Aneh Tapi Nyata

Mariana Lahirkan Empat Bayi Kembar

Mariana Entae, istri dari Emanuel Toan, melahirkan bayi kembar empat berjenis kelamin perempuan.

POS KUPANG/APSON BENU
DIRAWAT--Mariana Entae, ibu dari empat bayi kembar dirawat di Klinik Bidan Praktek Swasta Permata, Kelurahan Kefa Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Selasa (7/7/2015) dinihari. 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU -- Mariana Entae, istri dari Emanuel Toan, melahirkan bayi kembar empat berjenis kelamin perempuan.

Mariana melahirkan empat bayinya itu di Klinik Bidan Praktek Swasta (BPS) Permata, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (7/7/2015), pukul 03.15 Wita.

Dari empat bayi kembar yang lahir di BPS Permata di Jalan Sonbay Fatuteke, Kelurahan Kefa Selatan itu, tiga di antaranya meninggal dunia sejak di dalam kandungan ibunya. Sedangkan bayi yang selamat adalah bayi yang pertama keluar dari rahim ibunya.

Kelahiran bayi kembar empat itu diduga belum mencapai waktu sembilan bulan atau lahir prematur.

Keempat bayi itu mempunyai satu ari-ari. Walaupun lahir normal dengan organ tubuh yang lengkap, tapi bayi kedua, ketiga dan keempat telah meninggal di dalam kandungan ibunya sekitar tiga hari sebelum waktu kelahiran. Bayi pertama lahir selamat.

Bidan Emi Ratrigis, ditemui di Klinik BPS Permata, Selasa (7/7/2015), menjelaskan, Mariana sempat diperiksa di klinik itu tiga kali sejak usia kandungan lima bulan. Meski dianjurkan untuk diperiksa di RSUD Kefamenanu, Mariana memilih dirawat di Puskesmas Kefa Selatan. Dia mengalami kelainan detak jantung selama diperiksa di Klinik BPS Permata dan di Puskesmas Kefa Selatan.

Emi menjelaskan, selama pemeriksaan, kandungan Mariana cukup besar. Hal ini menjadi tanda tanya bagi bidan. Mereka kemudian menanyakan kepada Mariana, apakah salah hitung tanggal kelahiran ataukah anak yang akan dilahirkan mempunyai fisik besar, bisa juga kembar. Bidan Emi dan Bidan Nursin menganjurkan agar Mariana datang kontrol satu bulan lagi.

Saat pemeriksaan lanjutan, demikian Emi, bidan baru mengetahui umur kehamilan Mariana tidak sesuai dengan bayi yang akan dilahirkan, atau kondisi perut tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Bidan Emi menjelaskan, pukul 02.00 Wita, Selasa (7/7/2015) dinihari, BPS Permata mendapat kabar bahwa perut Mariana sakit. Saat itu di BPS Permata hanya ada Bidan Nursin Matildis, sementara Bidan Emi Ratrigis baru selesai melayat di Kupang dan dalam perjalanan menuju Kefamenanu.

Berselang beberapa menit, Mariana diperiksa Bidan Nur. Saat diperiksa didapati cairan ketuban sudah pecah sejak Senin (6/7/2015), pukul 24.00 Wita. Pukul 03.15 Wita, anak pertama lahir. Berhasil diselamatkan.

Tak lama kemudian, Bidan Emi tiba dari Kupang, langsung membantu Bidan Nur di Klinik BPS Permata. Saat kelahiran bayi kedua, denyut jantung bayi tak kedengaran.

STORY HIGHLIGHTS

* Bayi yang Lahir Pertama Selamat
* Tiga Bayi Meninggal dalam Kandungan

* Usia Kehamilan Belum Sembilan Bulan
* Keempat Bayi Punya Satu Ari-ari
* Kemungkinan Tumpang Tindih dalam Perut

Proses Kelahiran Empat Bayi

* Senin (6/7/2015)
- Pukul 24.00: Cairan Ketuban Pecah
* Selasa (7/7/2015
- Pukul 02.00 Wita: Perut Mariana Sakit
- Pukul 03.15 Wita: Bayi pertama lahir
- Pukul 03.50 Wita: Bayi kedua lahir
- Pukul 04.05 Wita: Bayi ketiga lahir
- Pukul 04.17 Wita: Bayi keempat lahir
---------------------------------------------------

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved