Batu Akik NTT Go Internasional
Meski baru mulai menggeliat di NTT, batu akik asal NTT mulai dikenal di dunia internasional. Banyak turis atau wisatawan asing mulai berburu batu akik
Penulis: alwy | Editor: Alfred Dama
Lain halnya dengan Yeni pemilik Kios Batu Akik Nain Kefa. Ia mengatakan, untuk menentukan bagus tidaknya bongkahan batu akik harus dipotong terlebih dahulu. Bila dalam potongan itu pengrajin menemukan motif atau gambar yang unik maka batunya akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Tokoh masyarakat asal NTT yang juga mantan Wagub NTT, Esthon L Foenay menyatakan, potensi batu akik yang luar biasa di NTT harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Apalagi saat ini Menteri Perindustrian, Saleh Husein asal NTT.
Untuk itu pemerintah harus merespon lebih cepat dalam bentuk pelatihan dan pembinaan bagi pengrajin dan pengepul sehingga masyarakat NTT lebih sejahtera.
Esthon juga meminta asosiasi juga memberikan perlindungan dan pembinaan bagi pengrajin terutama kualitas dan harga. Dengan demikian harga batu akik asal NT yang terjual di pasaran makin tinggi.
"Saya juga mengharapkan asosiasi juga segera menerbitkan buku tentang batu akik asal NTT sehingga makin cepat dikenal banyak kalangan nasional dan internasional," demikian Esthon.
Pantaun Pos Kupang dalam tiga hari terakhir, meski tanggal tua, pameran batu akik di areal Kupang Water Park di Jalan W.J Lalamentik Oebufu Kupang dipadati pengunjung. Peserta pameran yang menggelar barang dagangannya menawarkan batu akik yang jadi hingga masih bongkahan. Jenis batu bongkahan dari ukuran potongan kecil bernilai Rp 10.000 hingga jutaan rupiah.
Tak hanya itu, para pengrajin juga menawarkan jasa pemotongan atau poles batu akik dengan harga Rp 50.000 untuk satu batu akik siap pakai. Mereka juga menawarkan cincin pengikat batu akik mulai dari Rp 70.000. Bila tidak ada aral melintang pameran serupa juga akan digelar di areal Hypermart Bundaran PU Kupang, Jumat (3/7/2015) mendatang.
Bila Anda tertarik dengan batu akik asal NTT, bila Anda tiba di Kota Kupang dapat berburu batu-batu itu di sepanjang Jalan El Tari, Jalan Soeharto, Jalan Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, hingga Jalan Sudirman. Harganya pun bervariatif tergantung motif dan coraknya mulai dari Rp 100.000.*
