Satu Lampara di Kedang Hasilkan 3 Ton Ikan
Penjabat Kepala Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Imjan Making, saat
Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM, LEWOLEBA --Kedang itu gudang ikan di NTT. Ikan yang ditangkap para nelayan di daerah itu sangat banyak. Untuk sekali tangkap saja, ikan yang diperoleh nelayan bisa mencapai sepuluh ton. Itu kenyataan yang kami alami selama ini.
Penjabat Kepala Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Imjan Making, saat ditemui Pos Kupang di Lewoleba, Sabtu (11/4/2015) siang. Imjan berada di Lewoleba untuk sebuah urusan dinas penting.
Imjan menyebutkan, di Kedang itu pengusaha ikan pemilik lamparan hanya tiga orang. Namun hasil tangkapan ikan dari tiga lampara itu sangat banyak. Satu lampara selalu menghasilkan tiga ton ikan setiap hari. Jadi tiga lampara tersebut menghasilkan sembilan ton ikan per hari.
Jika dijumlahkan dengan hasil tangkapan para nelayan dengan memukat ikan di perairan Kedang, lanjut Imjan, maka volume tangkapan ikan bisa lebih dari 10 ton per hari. "Apa yang kami sampaikan ini merupakan fakta yang kami alami setiap hari," ujarnya.
Ia menyebutkan, untuk Kedang sesungguhnya mencakup dua wilayah kecamatan, yakni Omesuri dan Buyasuri. Dari dua wilayah, ikan merupakan komoditi andalan, selain hasil pertanian dan perkebunan milik masyarakat setempat.
Untuk kebutuhan masyarakat Lewoleba, kata Imjan, hampir setiap hari ikan didatangkan dari Kedang. Hanya saja, nelayan setempat juga lebih banyak menjual ikan ke daerah lain, seperti Kupang atau Larantuka di Flores Timur dan Maumere di Kabupaten Sikka.
Sering pula, lanjut dia, kapal penangkap ikan, seperti KM Nelayan Bakti langsung datang ke Kedang. Bahkan ada juga kapal ikan dari Kupang datang di Kedang. Selain menangkap ikan, kapal-kapal ikan itu juga menerima ikan hasil tangkapan nelayan setempat untuk selanjutnya dijual kembali ke perusahan pengolahan ikan.
"Dari keadaan ini maka tidak salah kalau kami menyebutkan bahwa Kedang merupakan salah satu gudang ikan di NTT. Itu fakta. Makanya kami juga berterima kasih kepada pemerintah (Pemkab Lembata) yang memberikan perhatian besar kepada masyarakat. Bantuan pemerintah untuk masyarakat, merupakan dukungan untuk meningkatkan potensi daerah ini," ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lembata, Anthanasius Aur Amontoda, S.E, M.M, juga membenarkan bahwa Lembata merupakan salah satu gudang ikan di Propinsi NTT.
Sumber ikan itu bukan hanya di Kedang, tetapi juga di daerah lain seperti Wulandoni, Lewoleba, Hadakewa dan tempat lainnya. Selain ikan, Lembata juga potensial untuk budidaya rumput laut dan mutiara.
Yang jadi masalah, lanjut Amuntoda, adalah aksi pemboman ikan masih sering terjadi di daerah itu. Oknum pengebom ikan itu umumnya dari luar daerah. Ada yang dari Ende, ada pula dari Flores Timur, dan Sikka. Lokasi pengeboman kebanyakan terjadi di pantai selatan Lembata.(kro)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ikan-tuna_20150413_183854.jpg)