UN 2015 di NTT
Siswi Hamil Boleh Ikut UN
adis Dikbud Provinsi NTT, Drs, Sinun Petrus Manuk, menegaskan, tidak ada larangan siswi yang hamil mengikuti Ujian Nasional (UN).
POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi NTT, Drs, Sinun Petrus Manuk, menegaskan, tidak ada larangan siswi yang hamil mengikuti Ujian Nasional (UN).
Apalagi, jika yang bersangkutan sudah masuk dalam Daftar Nominatif Tetap (DNT) UN 2015.
Manuk menyampaikan hal itu Sabtu (11/4/2015), terkait larangan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Ende bahwa siswi hamil tidak boleh ikut UN.
"Kecuali seperti kasus di Maumere, salah seorang siswi yang hendak ikut UN hamil dan telah melahirkan sekitar empat atau lima bulan lalu. Siswi ini tidak bisa ikut UN karena saat melahirkan yang bersangkutan tidak ikut Ujian Sekolah (US)," kata Manuk. Hal ini, lanjut Manuk, tidak bisa ditolerir karena tahun ini US merupakan salah satu variabel penentuan kelulusan siswa, selain nilai rapor dari semster 1 - V.
Ia mengatakan, tahun sebelumnya ada edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI bahwa siswi hamil boleh diiikutsertakan dalam UN.
"Saya katakan, siswi hamil tetap ikut UN dengan pertimbangan kemanusiaan dan masa depan siswi yang bersangkutan. Jangan hanya karena kondisi itu (hamil) kita korbankan masa depan anak tersebut. Jadi, siswi hamil boleh ikut UN, tidak ada larangan," tandas Manuk.
Siapkan Snack
Manajemen Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kupang menyiapkan snack atau makanan ringan bagi 613 siswa peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2015. Pemberian snack bagi peserta UN ini merupakan yang kedua kali. Hal ini disampaikan Kepala SMAN 2 Kupang, Drs. Maxi Nggeolima, M.Pd, kepada Pos Kupang, Sabtu (11/4/2015).
Ia menjelaskan, sekolah itu sudah dua tahun berturut-turut menyediakan snack bagi peserta UN dengan pertimbangan banyak siswa yang masih tinggal dengan pengampu atau kos-kosan.
"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sementara UN berlangsung ada siswa yang pingsan karena lupa sarapan pagi, karena itu kami sediakan snack," kata Maxi.
Sedangkan soal persiapan, Maxi mengaku sekolah telah mempersiapkan siswa peserta UN secara psikis dan mental. Psikis artinya siswa itu siap secara teknis, sedangkan persiapan mental persiapan mental anak untuk mengikuti UN dan secara teknis menyangkut pengisian LJUN.
Kepala SMK Negeri 6 Kota Kupang, Yonas Hamma, S.Pd, M.M mengatakan, siswa di sekolah itu telah siap menghadapi UN pada Senin (13/4/2015). "Sekolah kami tahun ini peserta UN berjumlah 173 dengan 11 ruang ujian. Semua persiapan telah kami lakukan," kata Yonas.
Sementara di SMAN 10 Kupang, peserta UN tahun ini 47 orang. Tahun ini merupakan tahun ketiga sekolah tersebut menyelenggarakan UN sendiri.