Ancaman ISIS
Tampung Enam Tamu dari Makassar yang Bergabung ISIS
Wirda Lukman, istri Amin, menjelaskan bahwa pada Desember lalu, rumahnya kedatangan enam pria asal Sulawesi Selatan yang hendak berangkat ke Suriah.
PEDAGANG batu akik Muhammad Amin alias Amin Mude, Sabtu (21/3) ditangkap Densus Anti-Teror atas sangkaan mendanai dan menyediakan tempat transit bagi sejumlah WNI yang hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung ISIS. Kejadian ini pernah dialami Amin pada Desember lalu.
Wirda Lukman, istri Amin, menjelaskan bahwa pada Desember lalu, rumahnya kedatangan enam pria asal Sulawesi Selatan yang hendak berangkat ke Suriah. Menurut Wirda, suaminya tidak kenal keenam pria itu.
"Jadi suami saya ditelepon rekannya dari Makassar. Dia bilang ada enam orang yang akan datang dan dia minta tolong disediakan tempat tinggal sementara," ucap Wirda di rumahnya di Perumahan Legenda Wisata, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/3).
Amin mengizinkan enam orang dari Makassar itu datang dan menginap di rumahnya yang terdiri atas dua kamar. Menurut Wirda, saat enam orang itu datang, seluruhnya sudah memiliki paspor.
Wirda menegaskan bahwa suaminya tidak membiayai mereka. Apalagi usaha suaminya tergolong usaha kecil sehingga tak ada dana lebih untuk membiayai keenam orang itu.
Setelah keenam orang itu pergi, Amin diringkus polisi. Amin dituduh mendanai dan menjadikan rumahnya sebagai tempat transit bagi enam calon anggota ISIS. Setelah diperiksa selama tiga hari, Amin Mude dilepas karena tak terbukti mendanai dan memfasilitasi WNI yang mau bergabung ISIS.
Setelah kejadian itu, tak pernah ada lagi telepon dari Makassar yang meminta Amin menyediakan tempat transit bagi orang-orang yang akan ke Suriah.
Wirda heran atas tuduhan Densus Polri bahwa suaminya pernah menyembunyikan dan menjadikan rumahnya sebagai tempat transit 16 WNI yang akan bergabung ISIS pada Desember 2014.
"Tak pernah ada 16 orang yang hendak berangkat ke Suriah menginap di rumah kami. Kalau enam orang memang pernah ada dan suami saya sudah diperiksa untuk urusan itu dan tak terbukti," ucap Wirda yang ingin suaminya cepat kembali.
Wirda juga menjelaskan bahwa suaminya pernah menjadi relawan Mer-C sejak awal 2000-an. Seperti diketahui, Mer-C adalah organisasi nirlaba yang kerap membantu warga sipil korban konflik di Timur Tengah.
Namun belakangan Amin merasa tidak cocok dengan Mer-C yang dinilainya condong ke Syiah. Sekitar tiga lalu, Amin keluar dari Mer-C.
Saat yang sama, Amin memboyong keluarganya dari Makassar ke Jakarta. Mereka tinggal di perumahan Legenda Wisata di Cileungsi, Kabupaten Bogor, atau sekitar 40 km dari pusat Jakarta.
Anak ketiga Amin Mude, Ahmad Fadhil (16) mengatakan, ayahnya memilih pindah dari Makassar ke Bogor lantaran dua anaknya menempuh pendidikan di Pulau Jawa. Anak pertama, Nur Afni (17), sekolah di Sukabumi, sedanhkan Ahmad Fadhil (16), sejak tiga tahun lalu sekolah di Solo, Jawa Tengah. (Tribunnews/ote)