Stikes Nusantara Go Internasional
Pertama dari NTT di Perth
Saat melapor diri ke Konsulat,kami mendapat sambutan yang sangat positif.Pak Konsulat berjanji akan membantu sepenuhnya apa yang kami lakukan di Perth
Penulis: Sipri Seko | Editor: omdsmy_novemy_leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Saat melapor diri ke Konsulat, kami mendapat sambutan yang sangat positif. Pak Konsulat berjanji akan membantu sepenuhnya apa yang kami lakukan di Perth. Ini merupakan sesuatu yang sangat mengharukan karena kami sama sekali tidak menyangka akan mendapat sambutan yang demikian hangat.
Rudizon Doko Patty pantas berbangga. Lembaga pedidikan yang dipimpinnya adalah pertama di NTT yang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di Perth- Australia. Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Perth, Ade Padmo Sarwono, mendukung penuh semua kegiatan di Perth.
Buktinya, sang konsul mengutus Vice Konsul, Ririn Fitriani menghadiri acara penandatanganan MoU di Phoenix Academy. "Kami tanda tangan MoU dengan pihak Pheonix Academy langsung disaksikan oleh utusan dari konjen. Hal ini yang membuat pihak Phoenix sangat antusias melihat keseriusan Stikes dan SMK Nusantara untuk menjalin kerja sama dengan mereka," ujar Rudizon.
Rudizon dan tim disambut hangat oleh pihak Phoenix Academy, yakni Robynne Walsh, BEd. Med, DipTAA, F.A.I.M sebagai Principal Phoenix Academy. Kate Tarrant sebagai Director Strategic Partnerships dan Marketing Manager, Jerabel Warren.
"Stikes Nusantara Kupang dan SMK Kesehatan Nusantara melakukan MoU dengan Phoenix Academy dalam rangka peningkatan kemampuan standart Bahasa Inggris menuju level internasional. Kegiatannya melalui studi pemondokan dan trainning untuk guru dan dosen," kata Rudizon.
Rudizon dan Lenny Saingo pun 'menitipkan' Nova (mahasiswa Stikes Nusantara) dan Ayu (siswa SMK Nusantara) untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Tak ada yang sukar bila kita mau mencoba. Hal itu yang dialami oleh Nova dan Ayu. Tak lebih dari dua hari, keduanya sudah mampu beradaptasi dan fasih berbahasa Inggris.
Nova dan Ayu kini memiliki kemampuan speaking, listening dan grammar yang makin baik. Lalu, apa yang akan dilakukan Nova dan Ayu dengan ilmu yang dimilikinya?
"Sesuai pesan Pak Rudizon, kami akan membuka English Club di sini. Kami ingin membagi pengetahuan dengan teman-teman lain di sini. Semua fasilitas sudah disiapkan. Ini merupakan sumbangan kami kepada lembaga ini yang sudah mengeluarkan banyak biaya untuk mengirim kami belajar di luar negeri," kata Nova.
Terkait pengembangan kemampuan berbahasa, Rudizon juga sudah memiliki rencana besar. Melengkapi fasilitas di SMK dan Stikes Nusatara, dia akan membangun sebuah laboratorium bahasa Inggris.
"Semua siswa dan mahasiswa di sini boleh menggunakannya, dengan persyaratan dan ketentuan yang diatur sendiri. Hasil dari sini, mereka akan bersaing untuk mendapatkan dua tiket belajar ke Perth. Setiap tahun kami akan kirim siswa dan mahasiswa ke Perth. Jadi, mereka harus bersaing ketat sesuai standart nilai yang sudah ada," kata Rudizon.
Di Phoenix Academy, Rudizon hanya bicara soal bagaimana menimba ilmu berbahasa Inggris. Rudizon juga menjalin kerja sama dengan Challenger TAFE Nursing Course dalam rangka pelatihan bagi tenaga perawat (Nursing). MoU dengan Royal Perth Hospital (Rumah Sakit Pemerintah), Bethanie Aged Care Centre (Panti Jompo Swasta) dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa yang memenuhi standart International English Language Testing System (IELTS), dengan skor 6,5-7.
MoU dengan Edith Cowan University (ECU), untuk program master spesialis di bidang keperawatan untuk mahasiswa maupun dosen yang mau melanjutkan studi S2 di ECU. Selanjutnya, MoU dengan Hall & Prior Health & Aged Care Group (TUOHY), sebuah panti jompo milik pemerintah dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa. Dan yang terakhir adalah MoU Chisholm Catholic College dalam rangka pertukaran pelajar SMK Kesehatan Nusantara Kupang.
Apa saja yang diinginkan manajamen SMK dan Stikes Nusantara dengan menjalin kerja sama ini? Mereka tentu tak hanya sekadar gagah-gagahan dan hambur uang tapi punya tujuan besar. Ikuti tulisan berikutnya. (bersambung)