Polisi Tangkap Wakil Ketua KPK

Kepala Bareskrim Dianggap Tak Hargai Presiden dan Wakapolri

Aktivis Indonesia Legal Roundtable Erwin Natoesmal Oemar menilai ada friksi di internal Polri yang akhirnya membuat Bareskrim menahan Wakil Ketua Ketu

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/MUZZAMMIL D MASSA
Irjen Polisi Budi Waseso saat berpangkat Brigjen Polisi dan menjabat Kapolda Gorontalo. 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Aktivis Indonesia Legal Roundtable Erwin Natoesmal Oemar menilai ada friksi di internal Polri yang akhirnya membuat Bareskrim menahan Wakil Ketua Ketua KPK, Bambang Widjojanto.

Pasalnya, sebelumnya Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti sebagai pimpinan tertinggi Polri sudah berjanji bahwa Bambang tidak akan ditahan.

Apalagi, Badrodin mengungkapkan hal tersebut usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Dalam pertemuan tertutup itu juga hadir wakil presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjiatno, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Ketua KPK Abraham Samad.

"Ini jelas ada friksi di intenal Polri. Seolah Wakapolri tidak dihargai oleh Kabareskrim. Kita mempertanyakan. Padahal sudah ada kesepakatan dengan Jokowi tidak akan ditahan. Artinya Presiden dan Wakapolri tidak dihargai," kata Erwin kepada Kompas.com, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/1/2014) malam.

Menurut dia, Kabareskrim Irjen Budi Waseso pasti mendapat dukungan yang kuat dari sejumlah pihak sehingga berani bertindak di luar instruksi Presiden dan Wakapolri. "Yang pasti, terlihat ada sebuah kekuatan di balik friksi di internal Polri ini," ujarnya.

Bareskrim menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat pagi. Penangkapan Bambang dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi, tahun 2010.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, kasus ini ditindaklanjuti Polri berdasarkan laporan dari masyarakat. Menurut Ronny, laporan itu diterima Polri pada tanggal 15 Januari 2015. Dalam laporan disebutkan, ada beberapa saksi yang diminta memberikan keterangan palsu di MK.

Selepas shalat Jumat, Presiden Jokowi sudah memanggil pimpinan Polri ke Istana Bogor. Adapun pimpinan Polri yang terlihat datang ke Istana Bogor adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Kepala Bareskrim Irjen Budi Waseso.

Selain itu, Presiden juga memanggil pimpinan KPK ke Istana Bogor. Selain pimpinan KPK dan Wakapolri, Presiden juga memanggil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno serta Jaksa Agung HM Prasetyo dalam rapat itu.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved