AirAsia Hilang
Kapolda NTT ke Kisar Ambil Sampel Antemortem Keluarga Korban AirAsia
Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi, Drs. Endang Sunjaya, SH,MH bersama tim Disaster Victim Identification Bidang Kesehatan dan Dokter Polda NTT ter
Penulis: alwy | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi, Drs. Endang Sunjaya, SH,MH bersama tim Disaster Victim Identification Bidang Kesehatan dan Dokter Polda NTT terbang menumpang pesawat Susi Air menuju pulau Kisar, Rabu (14/1/2015) pagi.
Kedatangan jenderal polisi bintang satu bersama rombongan hendak mengambil sampel ante mortem keluarga korban jatuhnya pesawat Asia Air QZ8501.
Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi, Drs. Endang Sunjaya, SH, MH yang dihubungi telepon selulernya membenarkan dirinya dan tim DVI Biddokes Polda NTT sementara di Pulau Kisar, Rabu (14/1/2015).
Ia bersama tim DVI Biddokes Polda NTT didampingi Kabid Humas, AKBP Agus Santoso, S.H, S.IK menumpang pesawat Susi Air bertolak dari Bandara El Tari Kupang pukul 10.00 dan tiba di Bandara Purpura, Pulau Kisar, Maluku sekitar pukul 12.00 Wita.
"Kami menumpang pesawat kurang lebih dua jam tiba di Pulau Kisar. Sementara keluarga korban menumpang kapal laut dari Pulau Leti menuju Pulau Kisar sekitar tiga jam. Setibanya di pulau Kisar, keluarga korban sudah menunggu untu siap diambil sampel ante mortemnya," ujar Kapolda Sunjaya.
Ia mengatakan sejatinya tim hendak mengambil sampel ante mortem di polsek terdekat. Lantaran kondisi ruang polsek tidak memungkinkan, pengambilan sampel berpindah ke rumah keluarga korban yang berada di Pulau Kisar.
Kapolda Sunjaya menambahkan sampel data ante mortem keluarga korban air asia yang diambil adalah keluarga kakak beradik atas nama Viona Florensia dan Inda Diani Abraham. Data itu akan diambil dari keluarga Johanis Abraham yang tinggal di Desa Tomra, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya , Provinsi Maluku. Pasalnya dua korban adalah anak dari Johanis Abraham.
Ia mengatakan pengambilan sampel ante mortem memakan waktu selama dua jam. Usai pengambilan sampel tersebut, tim kembali terbang dengan pesawat yang sama menuju Kupang.
"Sampel itu nanti segera kami kirimkan ke Polda Jatim untuk kepentingan identifikasi korban yang belum diketahui identitasnya," demikian Kapolda Sunjaya.*