AirAsia Hilang

"Saya Masih Menunggu Anak Saya"

Hampir satu jam seorang pria tua berdiri di bawah pohon mangga, persis di depan Posko Crisis Center AirAsia QZ8501, kompleks Markas Polda Jawa Timur,

Editor: Alfred Dama

POS KUPANG.COM, SURABAYA -- Hampir satu jam seorang pria tua berdiri di bawah pohon mangga, persis di depan Posko Crisis Center AirAsia QZ8501, kompleks Markas Polda Jawa Timur, Selasa (6/1/2015).

Sesekali, pria berkemeja warna biru muda dan bercelana panjang itu menghisap rokok. Tatapannya kosong. Kepada Kompas.com, pria itu memperkenalkan diri bernama Atil.

"Iya, saya ayah pramugara, yang belum ketemu sampai sekarang," ujar dia. Suaranya sangat pelan.

Putranya adalah Oscar Descano, awak kabin pesawat AirAsia QZ8501 yang diperkirakan jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Hingga Selasa siang, Oscar belum ditemukan.

Atil, warga Tangerang Selatan tersebut, mengaku pasrah kepada Yang Maha Kuasa atas nasib putranya. Kepasrahan itu jugalah yang membuat dia belum mempertimbangkan untuk bertolak ke lokasi jatuhnya pesawat, seperti yang ditawarkan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. 

"Saya belum minat, ikut atau enggak. Proses pencarian anak saya saja belum jelas," ujar dia.

Atil berharap mendapatkan titik terang soal keberadaan putranya terlebih dahulu. Jika memang ada informasi soal keberadaan Oscar, dalam kondisi apa pun, dia baru bersedia bertolak ke tengah laut.

"Tunggu titik terang anak saya dululah, baru mau (pergi ke lokasi jatuhnya pesawat)," ujar dia.

Atil enggan bercerita lebih jauh soal Oscar. Dia mengaku, setiap kali ada yang menanyakan perihal Oscar, kesedihan selalu melanda hatinya.

"Nasib anak saya sekarang terus menghantui pikiran saya. Jadi, saya belum mau bicara dulu," ujar dia sembari menundukkan kepala.

Di tengah proses pencarian korban lainnya oleh tim gabungan, Atil mengatakan, "Saya masih menunggu anak saya...."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved