AirAsia Hilang

Pendaratan AirAsia Versi Ahli Penerbangan

Banyak prediksi sebenarnya dia sukses melakukan pendaratan darurat di permukaan air, namun kemudian tak bisa bertahan karena gelombang air yang tinggi

Editor: Alfred Dama

POS KUPANG.COM, PANGKALAN BUN -- Banyak spekulasi bagaimana pendaratan darurat pilot AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan, Minggu (28/12/2014).

Banyak prediksi sebenarnya dia sukses melakukan pendaratan darurat di permukaan air, namun kemudian tak bisa bertahan karena gelombang air yang tinggi.

Pengamatan sejumlah ahli seperti yang dilansir, Daily Mail, ahli penerbangan, Dudi Sudibyo memprediksi kalau mantan pilot pesawat militer Kapten Iriyanto kemungkinan berhasil mendaratkan pesawat setelah terjebak dalam badai.

“Emergency locator transmitter (ELT) akan bekerja jika ada benturan keras yang kemungkinan bisa terjadi di darat, laut, atau sisi dari gunung. Namun, analisis saya mengatakan itu tidak bekerja karena tidak ada benturan keras saat melakukan pendaratan,” kata Dudi, yang juga editor senior dari majalah penerbangan, Angkasa.

Sementara, ahli penerbangan lain seperti Gerry Soejatman mengatakan  AirAsia mendadak naik cepat secepat pesawat tempur jet dan kemudian mendadak jatuh secara vertikal ke air seperti didorong ke bawah oleh sebuah tangan besar.

Kesimpulan ini diambil setelah Airbus 320-200 ini berada dalam kondisi cuaca yang sangat buruk dan pilot dan co-pilot tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan jet tersebut dan 162 penumpangnya.

“Pesawat itu bergerak di luar dari nalar yang logis,” kata ahli penerbangan Gerry setelah mempelajari sejumlah fakta dari hasil penyelidikan tim investigasi kecelakaan yang didapatnya dari seorang pejabat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).(Girlfromcelebesonline/Warta Kota)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved