Kasus Tambang di NTT
Ada Perpanjangan IUP
Manajemen PT MM sudah mendapat surat izin perpanjangan IUP eksplorasi atau penelitian tambang dari Dinas ESDM Kabupaten Manggarai Timur.
POS-KUPANG.COM, BORONG --- Manajemen PT MM sudah mendapat surat izin perpanjangan IUP eksplorasi atau penelitian tambang dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Manggarai Timur.
IUP itu diterbitkan 6 September 2013, ditandatangani Kepala Dinas ESDM Matim, Zakarias Sarong.
Projec Manager PT MM, Desta Tagor Harahap, menyampaikan itu di kantor perusahaan tersebut di Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Jumat (29/8/2014).
Tagor mengatakan, IUP sementara itu sudah ditunjukkan kepada masyarakat tolak tambang.
"Dalam surat izin melanjutkan eksplorasi atau penelitian nomor izin: ESDM.540/475/XII/2013 yang dikeluarkan tanggal 6 September 2013, berbunyi; sambil menunggu surat keputusan Bupati Matim tentang perpanjangan IUP Eksplorasi, maka kegiatan eksplorasi tetap dilanjutkan," jelas Tagor.
Tagor mengatakan, selama melakukan eksplorasi pertama tanggal 7 Desember 2009 hingga 7 Desember 2013, tidak ada penolakan tambang dari warga di sana.
Banyak masyarakat di sana, lanjut Tagor, bekerja di perusahan tambang itu dengan gaji Rp 35 ribu per hari. Gajian harian itu, di luar jatah makan dan rokok.
Ia mengatakan, muncul penolakan tambang terjadi sejak enam bulan lalu, tapi hanya sebagian kecil warga saja. Selama ini, lanjutnya, perusahaan sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat. Mereka sudah setuju dengan bukti tanda tangan.
"Ketika izin penelitian berlanjut, saya melakukan pendekatan adat budaya, tapi mereka tolak. Saya katakan kepada mereka, saya datang bukan untuk merugikan mereka, tapi mau membangun daerah ini," ujar Tagor.
Tagor menjelaskan, sampai saat ini perusahaan belum mengambil mangan, karena proses masih melanjutkan eksplorasi. Setelah eksplorasi, kata Tagor, dilanjutkan studi kelayakan tentang kehidupan ekomoni masyarakat setempat.
"Luas lahan yang kami eksplorasi 23.010 hektar. Tetapi, tidak semua lahan ada mangan, mungkin hanya 10.000 hektar saja," ujarnya.