Kisruh di Universitas PGRI NTT

YPLP PGRI NTT Punya Dua Gugatan Di PTUN Jakarta

YPLP PGRI Propinsi NTT memiliki dua perkara gugatan yang kini disidangkan di Pengadilan tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Penulis: maksi_marho | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/MAXI MARHO
Rektor Universitas PGRI NTT, Anton Kato, S.H, M.Hum, berbicara di hadapan ribuan mahasiswa di halaman kampus FKIP Universitas PGRI NTT, Selasa (17/6/2014) siang. INSET: 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Maksi Marho

POS KUPANG.COM, KUPANG -- YPLP PGRI Propinsi NTT memiliki dua perkara gugatan yang kini disidangkan di Pengadilan tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Dua perkara gugatan tersebut yakni, gugatan YPLP PGRI Propinsi NTT no. 60 PTUN Jakarta Tahun 2014 terkait surat keputusan (SK) pengangkatan Samuel Haning sebagai rektor Universitas PGRI NTT oleh YPLP PGRI Pusat dan gugatan YPLP PGRI Propinsi NTT no. 89 PTUN Jakarta Tahun 2014 terkait surat keputusan (SK) pembekuan YPLP PGRI NTT oleh Pengurus Besar PGRI.

Hal ini dikatakan Pengacara Philipus Fernandez, SH selaku kuasa hukum Ketua YPLP PGRI Propinsi NTT, Drs. Soeleman Radja, ketika ditemui saat berada di Pengadilan Tipikor Kupang, Rabu (13/8/2014) siang.

Untuk perkara gugatan YPLP PGRI Propinsi NTT no. 89 PTUN Jakarta Tahun 2014 terkait surat keputusan (SK) pembekuan YPLP PGRI NTT oleh Pengurus Besar PGRI, kata Philipus, saat ini masih pada tahap jawab-menjawab antara kedua pihak yakni termohon (penggugat) YPLP PGRI NTT dan YPLP PGRI Pusat, sementara untuk gugatan YPLP PGRI Propinsi NTT no. 60 PTUN Jakarta Tahun 2014 terkait surat keputusan (SK) pengangkatan Samuel Haning sebagai rektor Universitas PGRI NTT oleh YPLP PGRI Pusat sudah hampir selesai karena saat ini sudah sampai pada tahap pemeriksaan saksi pihak tergugat YPLP PGRI Pusat.

"Untuk gugatan YPLP PGRI Propinsi NTT no. 60 PTUN Jakarta Tahun 2014 hampir selesai, karena setelah pemeriksaan saksi dari tergugat, agenda berikutnya adalah penyampaian kesimpulan dari masing-masing pihak dan selanjutnya mendengarkan putusan majelis hakim PTUN Jakarta," kata Philipus.

Dikatakan Philipus, pihaknya percaya majelis hakim PTUN Jakarta bakal mengambil keputusan yang tepat sesuai fakta-fakta persidangan berdasarkan materi gugatan dan pembuktian- pembuktian serta keterangan saksi-saksi.

"Dalam gugatan juga kami sampaikan permintaan penundaan pelaksanaan surat keputusan yang menjadi subyek sengketa di Universitas PGRI NTT. Sidang gugatan PTUN ini digelar setiap hari senin di PTUN Jakarta," kata Philipus.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved