Hilanganya Emas Hitam dari Jerebuu

Dua belas tahun silam antara 2002-2003, para petani di Desa Naruwolo, Naruwolo I dan Desa Nenoweo,Kabupaten Ngada selalu bersukacita memanen vanili

POS-KUPANG.COM, BAJAWA -- Dua belas tahun silam antara 2002-2003, para petani  di Desa Naruwolo, Naruwolo I dan Desa Nenoweo, Kecamatan Jerebuu,  Kabupaten Ngada selalu bersukacita  ketika memanen  vanili dari kebun mereka. 

Harga selangit buah vanili basah Rp 300.000/kg dan  kering Rp 1.500.000/kg menjanjikan uang  melimpah kepada keluarga petani.

Harga  vanili  yang menggiurkan itu   menempatkan vanili sebagai `emas hitam'.  Para petani menjaga dan merawatnya seperti kaum ibu yang baru melahirkan merawat bayinya.  Bahkan kalau perlu, malam hari  pun dijaga di kebun agar tak dirusak oleh  ulah tangan jahil.

Begitulah curahan hati Matheus Wage di Kampung  Ratejara,Desa  Niro Lewa, Yoseph Sebo (52), Marselina Soi (32) dan  Benediktus Hoa (56) asal Kampung Doka, Desa Natuwolo, kepada Pos Kupang, Minggu petang di  Kampung Doka, 30-an Km sebelah  selatan Kota Bajawa.

"Belasan tahun lalu petani di sini andalkan vanili. Harganya sangat mahal, lebih  mahal dari harga cengkeh. Namun, hanya  sekitar dua tahun harga  bagus, setelah itu vanili  terserang penyakit  busuk batang dan pohonnya mati," kisah  Matheus.

Yosep Sebo menuturkan,  sukacitanya dua kali timbang vanili. Kali pertama sekitar 70-an kg diperoleh uang Rp 13 juta dan kali kedua sekitar 180 kg  memberinya uang Rp 27 juta.
Yoseph, baru memulai lagi menanam beberapa pohon vanili yang berusia sekitar setahun.

Dia mengandalkan tanaman kakao, cengkeh, pala dan kemiri mendapatkan penghasilan memenuhi kebutuhan keluarga.

Tahun ini, kata Yoseph, tanaman kakao  berbuah bagus dan  luput dari serangan penyakit buah. Di pasaran  harga kakao berkisar  Rp 34.000-Rp 35.000/kg.   Tanaman  cengkeh juga sedang berbuah bagus dan  persiapan panen  harganya sekitar Rp 150.000/kg. "Mudah-mudahan harganya semakin bagus," Yoseph berharap.

Marselina Soi, dan  suaminya Wilhelmus  Naga yang pernah  merasakan harga bagus  vanili pada  belasan tahun silam saat ini  menanam lagi sekitar 200-an pohon.   Tanaman tersebut berusia dua tahun akan  dikawinkan.

Dia berharap, harga  vanili semakin bagus  dari harga saat ini yang  tak tentu sekitar Rp 30.000/kg.   Ibu dua anak  ini mengatakan,harga yang tidak tentu dan serangan penyakit batang busuk   tak memberi semangat  kepada petani  menanam vanili.

"Hanya sebagian kecil petani yang mengusahakan vanili. Lebih banyak petani yang  urus cengkeh dan kakao," ujar Marselina.

Benediktus, hampir melupakan tanaman vanili yang belasan tahun silam menjadi primadona bagi  kebanyakan petani.  Dia bahkan lebih memikirkan 50 pohon cengkeh yang segera memasuki masa panen. Buah yang cukup bagus dan lebat,  Bene mengaku bisa memanen 50 kg/pohon.

"Hampir semua petani yang punya  tanaman cengkeh akan dapatkan panenan bagus tahun ini. Mudahan-mudahan, harganya  juga tidak buruk ketika panen," ujar Bene,  menyiapkan tangga bambu untuk panen cengkeh di ruas jalan Kampung Doka. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kodim Ende Gelar Sunatan Massal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved