Kisruh di Universitas PGRI NTT

Kapolda: Proses Hukum Semuel Haning dan Sulaiman Rasja Tetap Jalan

Proses hukum saling lapor antara Rektor Universitas PGRI Kupang, Semuel Haning, dan Ketua YPLP PT PGRI NTT, Sulaiman Radja

Penulis: alwy | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/EDY BAU
Kapoda NTT, Untung Yoga Ana saat akan pulang usai pertemuan dengan forkompinda membahas situasi terkini SBD di Rumah Jabatan Gubernur 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhli Al Alawi

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Proses hukum saling lapor antara Rektor Universitas PGRI Kupang, Semuel Haning, dan Ketua YPLP PT PGRI NTT, Sulaiman Radja, terus berjalan seiring dengan upaya mediasi mendamaikan kedua belah pihak. 

Namun diharapkan kasus itu berdamai demi kepentingan 15 ribu mahasiswa yang sementara mengenyam pendidikan di universitas tersebut.

Kapolda NTT, Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga Ana, mengatakan itu saat dikonfirmasi, Selasa (24/6/2014) siang. 

"Polisi tidak boleh diamkan. Kami tetap proses. Setiap laporan yang disampaikan tidak didiamkan. Kasus yang ditangani akan sama-sama jalan dengan proses mediasi yang sementara berjalan. Penyidik Ditreskrimum Polda NTT juga  berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi NTT," Untung Yoga.

Ia mengatakan, Polda NTT akan mengambil langkah terbaik untuk keberlangsungan perkuliahan ribuan mahasiswa di universitas itu.

Pasalnya, kalau persoalan itu diributin terus dan diperpanjang yang dirugikan mahasiswa karena belajar di kampus yang situasinya tidak mendukung. "Kami mendorong agar mereka segera menemukan kesepakatan penyelesaian," ujarnya.

Kapolda mengimbau kepada mahasiswa jangan mudah terprovokasi dan mau digiring pada hal-hal yang melawan hukum. Sebab, bila terpengaruh akan menjerat para mahasiswa dengan persoalan pidana hingga berujung di penjara. Ia berharap dengan berpegangan pada kepentingan mahasiswa, pendidikan, penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, maka secara bijak pihak-pihak yang bertikai jangan terlalu egois.

Kapolda mempertanyakan mengapa kedua belah pihak tidak bisa musyawarah. "Kami tetap tempatkan kepentingan pendidikan, mahasiswa dan penyiapan SDM itu lebih utama. Kalau ada pengurus mengalami persoalan harus mengalah untuk kepentingan mahasiswa," imbau Untung Yoga. *

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved