Kisruh di Universitas PGRI NTT

Gubernur : Kami Tidak Mengatakan Rektor Mana yang Sah dan Tidak Sah

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, meminta pihak-pihak yang bertikai di Universitas PGRI NTT menahan diri agar tidak memperkeruh suasana.

Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Gubernur : Kami Tidak Mengatakan Rektor Mana yang Sah dan Tidak Sah
POS KUPANG/ALF
Frans Lebu Raya , Gubernur NTT

Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau

POS KUPANG.COM, KUPANG  -- Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, meminta pihak-pihak yang bertikai di Universitas PGRI NTT menahan diri agar tidak memperkeruh suasana. Gubernur akan mengundang pengurus PGRI Pusat untuk membahas lebih lanjut masalah ini.

Hal ini disampaikan Gubernur Lebu Raya usai memimpin rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Propinsi NTT yang dihadiri Ketua Yayasan PGRI NTT, Sulaiman  Radja, dan Rektor Universitas PGRI NTT yang baru dilantik, Anton Kato, di ruang rapat Gubernur NTT, Senin (23/6/2014).

Gubernur menjelaskan, dalam rapat yang tak dihadiri Rektor PGRI NTT, Semuel Haning, dibuat dua keputusan dan akan kembali dilakukan rapat serupa tanggal 2 Juli 2014. 

"Tadi ada dua kesepakatan. Pertama, menahan diri agar tidak membuat pernyataan-pernyataan yang meresahkan sehingga perkuliahan berjalan dengan baik," kata Lebu Raya.

Gubernur menyatakan, rapat dengan Forkompinda tidak menyalahkan siapa-siapa. "Tetapi kita  berharap proses perkuliahan dan kepentingan mahasiswa serta hak mahasiswa harus diberikan dengan baik," tegasnya.

Kesepakatan  rapat yang kedua, jelas Lebu Raya, pemerintah propinsi akan  mengundang Pengurus Besar PGRI Pusat dan yayasan penyelenggara pendidikan PGRI. Demikian juga pengurus daerah PGRI NTT dan yayasan penyelenggara pendidikan untuk mengikuti pertemuan  tanggal 2 Juli 2014 mendatang.

Tentang ketidakhadiran Sem Haning dalam rapat itu, Gubernur mengatakan, itu tidak menjadi masalah karena ia telah mendapat informasi bahwa Sem Haning sedang mengikuti kegiatan di Jakarta. 

"Pak Sam kebetulan ada kegiatan di Jakarta. Kami tidak pada tataran mengatakan rektor mana yang sah dan mana yang tidak. Itu tidak kita bicarakan. Kami punya permintaan supaya ada komitmen dari rektorat dan yayasan agar perkuliahan  dilakukan dengan baik, aman dan nyaman," tandas Lebu Raya. *

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved