Kisruh di Universitas PGRI NTT

Baru Dilantik, Rektor Baru Universitas Dihadang Masuk Kampus

Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perguruan Tinggi PGRI NTT, Drs. Sulaiman Radja, S.H, M.H, melantik Rektor Universitas PGRI NTT

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/APOLONIA MATILDE DHIU
Ketua YPLP PT PGRI NTT, Sulaiman Radja, bersama istri dan Rektor Anton Kato (kanan), duduk di pintu masuk Kantor Rektorat Universitas PGRI NTT yang terkunci rapat, Jumat (13/6/2014). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Apolonia Dhiu

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perguruan Tinggi PGRI NTT, Drs. Sulaiman Radja, S.H, M.H, melantik Rektor Universitas PGRI NTT yang baru periode 2014-1018, Antonius Kato, S.H, M.H, di Hotel Sylvia Kupang, Jumat (13/6/2014). Dengan demikian, Universitas PGRI NTT mempunyai dua rektor, yakni Semuel Haning dan Anton Kato.

Pelantikan Anton Kato berlangsung aman, walau terlambat sekitar 45 menit karena menunggu undangan. Pelantikan baru dimulai pada pukul 09.45 Wita dari jadwal pukul 09.00 Wita.  Usai pelantikan, Rektor Anton Kato dan Ketua YPLP PT PGRI NTT, Sulaiman Radja, bersama para dosen, karyawan dan keluarga menuju Kampus Universitas PGRI NTT.


Sekitar pukul 13.00 Wita, rombongan tiba di depan Kampus Universitas PGRI NTT. Diawali  tarian dan sapaan adat, rombongan rektor yang baru dilantik hendak menuju Kantor Rektor PGRI NTT, namun dihadang petugas keamanan kampus dan para pegawai yang sudah menunggu di halaman depan kampus tersebut.

Aksi saling dorong dan adu mulut tak terhindarkan. Masing-masing kubu saling mendorong, ada yang sudah memegang pentungan, kayu dan batu. Sementara dari kubu rektor yang baru dilantik, dua orang penari yang dilengkapi parang panjang dan panah terus berwaspada.

Rombongan Rektor Anton Kato tetap berupaya masuk, namun tidak diizinkan petugas keamanan kampus dan pengacara Univeristas PGRI NTT, Leksi Tungga. Adu mulut pun terjadi.  Setelah negosiasi, pihak keamanan kampus hanya mengizinkan Ketua YPLP PT PGRI NTT, Sulaiman Radja, bersama istri dan anak, serta Rektor Universitas PGRI NTT yang baru, Anton Kato, masuk ke dalam ruangan.

Sesampai di Kantor Rektor PGRI NTT, pintu depan kantor tertutup rapat. Sulaiman Radja bersama istri dan Anton Kato hanya  duduk di teras depan ditemani pengacara.

Dalam kondisi ini adu argumen terus berlangsung. Sulaiman Radja dan Anton Kato bersih kukuh bertemu dengan Rektor PGRI NTT, Semuel Haning. Namun oleh pengacara tidak diizinkan.

Setelah beradu argumen, akhirnya disepakati Rektor Samuel Haning akan mendatangi rumah Sulaiman Radja melakukan pertemuan untuk berbicara secara kekeluargaan. Sekitar satu jam, Sulaiman Radja dan Anton Kato sepakat meninggalkan Kantor Rektor Universitas PGRI NTT dan menunggu kedatangan Semuel Haning di rumah Sulaiman Radja.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved